Tiga Inovasi Pemkab Sidoarjo Sabet Penghargaan Inotek Award Jatim 2025

Tiga Inovasi Pemkab Sidoarjo Sabet Penghargaan Inotek Award Jatim 2025

SURABAYA || KASTV -Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kembali mengukir prestasi membanggakan dengan meraih tiga penghargaan dalam ajang Inotek (Inovasi Teknologi) Award Jawa Timur 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Jawa Timur. 

Penghargaan ini menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo dalam menciptakan layanan publik yang responsif, transparan, dan mudah diakses melalui inovasi.

​Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Sidoarjo, Fenny Apridawati, di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (13/11) siang.

​Tiga inovasi yang berhasil meraih apresiasi tertinggi tersebut berasal dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), mencakup bidang penelitian, pelayanan kependudukan, dan pendidikan:

1. Setia (Sistem Riset dan Inovasi Daerah) Aplikasi web milik Bappeda Sidoarjo yang berfungsi sebagai platform terpadu untuk memfasilitasi dan mengelola data riset dan inovasi daerah. Aplikasi ini mencakup pengajuan judul kajian, pelaporan inovasi, penyelenggaraan Kompetisi Inovasi Sidoarjo (KISI), hingga publikasi hasil riset.

​2. Duta Hatiku (Dukcapil Tanggap Bencana Harapan Timbul Kembali Utuh): Inovasi pelayanan jemput bola dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disduk Capil) Sidoarjo yang memprioritaskan penerbitan dokumen kependudukan bagi korban bencana atau musibah di lokasi kejadian.

​3. Pandawa (Papan Dolanan Aksara Jawa) Inovasi pembelajaran dari SDN Juwetkenongo Porong berupa papan permainan yang dirancang khusus untuk mempermudah siswa dalam mempelajari aksara Jawa.


​Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, yang mewakili Bupati Sidoarjo H. Subandi, menyampaikan bahwa Pemkab Sidoarjo secara konsisten mendorong seluruh OPD untuk terus melahirkan inovasi.

"Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang semakin baik lewat inovasi-inovasi yang dibuat untuk mendekatkan dan mempermudah pelayanan pemerintah kepada masyarakat," ucap Fenny.

​Menurutnya, inovasi bukan sekadar urusan teknologi, melainkan tentang menjawab tantangan riil pelayanan pemerintah yang berdampak dan berkelanjutan. Fenny menekankan bahwa inovasi lahir dari suatu permasalahan dan muncul sebagai solusi.

"Inovasi tidak hanya sekedar teknologi, membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah atau sesuatu yang lama menjadi singkat itu termasuk inovasi, seperti inovasi papan dolanan aksara Jawa yang memudahkan siswa belajar aksara Jawa," jelasnya.

​Fenny juga menyoroti perkembangan inovasi di Kabupaten Sidoarjo yang dinilai luar biasa, membuktikan kompetensi ASN Sidoarjo yang dapat diandalkan, serta pentingnya kerja kolaboratif lintas sektor.

​Kepala Disduk Capil Sidoarjo, Reddy Kusuma, menjelaskan fokus utama dari inovasi Duta Hatiku adalah penduduk rentan, khususnya korban bencana.

"Duta Hatiku merupakan inovasi jemput bola prioritas yang ditujukan bagi penduduk rentan, khususnya korban bencana atau musibah," ujar Reddy. 


Layanan ini memungkinkan korban bencana memperoleh kembali dokumen kependudukan yang hilang tanpa harus mendatangi kantor, bahkan mampu menerbitkan 4 hingga 16 dokumen dalam satu kali penerbitan.

​Sementara itu, inovasi Pandawa tercipta dari pengalaman seorang guru yang kesulitan mengajarkan Aksara Jawa. Rosela Fidaus, Guru Kelas SDN Juwetkenongo Porong, menceritakan bahwa papan permainan tersebut terbukti berhasil mengatasi masalah tersebut.

"Papan Dolanan Aksara Jawa ini merupakan papan permainan untuk mempermudah anak-anak dalam belajar aksara Jawa dengan berbagai kegiatan seperti dengan melihat video, menyanyikan lagu, kemudian bermain ular tangga," kata Rosela.

​Adapun inovasi Setia dari Bappeda Sidoarjo berhasil menghimpun data riset dan inovasi yang sebelumnya tersebar ke dalam satu database terpusat, menyajikan data secara real-time dan transparan. Melalui website setia.sidoarjokab.go.id, pengguna kini dapat melihat beragam inovasi yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

​Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Pemkab Sidoarjo untuk terus berkarya. "Terima kasih semuanya, Bappeda, Diknas, Dispenduk Capil tetap semangat melahirkan inovasi demi Kabupaten Sidoarjo yang lebih baik lagi," tutup Fenny.(*)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال