SIDOARJO || KASTV -Pemerintah Kabupaten Sidoarjo semakin serius memacu reformasi birokrasi, menempatkan kualitas kepemimpinan sebagai kunci utama. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, SH, M.Kn., dalam acara Peningkatan Kapasitas Kepala OPD yang digelar pada Senin (17/11/2025).
Acara prestisius tersebut turut dihadiri oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, yang memberikan penguatan dan motivasi kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat se-Kabupaten Sidoarjo.
Didampingi Sekretaris Daerah Dr. Fenny Apridawati, M.Kes., Bupati Subandi membuka kegiatan ini dengan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Kepala BKN.
“Kehadiran Prof. Zudan merupakan kehormatan bagi kami semua dan menjadi semangat baru dalam memperkuat profesionalisme ASN di Kabupaten Sidoarjo,” ujar Bupati Subandi, menandai pentingnya kolaborasi dengan BKN dalam peningkatan mutu Aparatur Sipil Negara.
Bupati Subandi menekankan bahwa pembinaan ASN merupakan proses berkelanjutan yang mencakup penataan, pengembangan kompetensi, hingga penguatan karakter dan kepemimpinan. Ia menegaskan, keberhasilan organisasi pemerintahan secara fundamental ditentukan oleh kualitas pemimpinnya.
Sejalan dengan tema kegiatan, “Empati dalam Komunikasi Kepemimpinan,” Bupati Subandi secara tajam menyoroti peran empati sebagai elemen krusial dalam memimpin birokrasi yang modern.
“Pemimpin yang baik tidak hanya cepat dan tepat dalam mengambil keputusan, tetapi juga mampu berempati, berkomunikasi efektif, dan memahami timnya,” katanya, menggarisbawahi pergeseran paradigma kepemimpinan dari instruktif menjadi suportif.
Bupati melanjutkan, empati bukan sekadar menyampaikan instruksi, melainkan tentang membangun hubungan yang manusiawi dan bermakna antara pemimpin dan bawahan. Hubungan ini menjadi pondasi bagi lingkungan kerja yang produktif.
“Para Kepala OPD diharapkan mampu mengasah komunikasi empatik, menumbuhkan kecerdasan emosional, serta meningkatkan sensitivitas terhadap kebutuhan bawahan dan masyarakat. Empati harus menjadi landasan pelayanan publik,” tegasnya.
Dalam penutupannya, Bupati Subandi kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk membangun birokrasi yang modern, adaptif, efektif, dan berorientasi hasil.
Ia menekankan bahwa reformasi birokrasi hanya dapat berjalan jika seluruh pemimpin di Sidoarjo memiliki integritas dan menjadikan empati sebagai etos kerja. Hal ini penting untuk memastikan pelayanan publik berjalan optimal, responsif, dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara riil.(*)

