Sidoarjo || Kasuaritv.com -Proses evakuasi korban reruntuhan bangunan mushola di Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran terus menunjukkan hasil meski di tengah tantangan yang sangat sulit. Hingga Rabu (1/10), hari ketiga musibah, tim gabungan berhasil mengevakuasi total 108 santri, dengan enam korban terbaru berhasil dikeluarkan pada Rabu sore. Namun, dari enam santri yang ditemukan, satu di antaranya telah meninggal dunia.
Aksi cepat tanggap tim gabungan ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Didampingi Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo H. Subandi, Mensos langsung meninjau kondisi salah satu korban selamat, Haikal, di RSUD RT. Notopuro Sidoarjo pada Rabu malam.
Mensos Yusuf secara khusus memuji sinergi seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan musibah ini. Ia menekankan bahwa kerjasama yang terukur adalah kunci keberhasilan operasi penyelamatan.
Ia juga menjadi saksi betapa tingginya kesulitan di lapangan. Mensos mencontohkan proses evakuasi Haikal yang memakan waktu jauh lebih lama dari perkiraan.
"Memang kesulitannya cukup tinggi sampai ke titik Haikal, yang rencananya dua jam sudah bisa ternyata sampai delapan jam. Yang diperkirakan subuh itu bisa dievakusi tapi ternyata sore tadi baru bisa dilakukan evakuasi," ungkapnya, menyoroti betapa terlatihnya personel yang dibutuhkan dalam operasi penyelamatan ini.
Selain evakuasi, pemerintah memastikan penanganan dan pembiayaan seluruh korban akan ditanggung penuh. Mensos menjelaskan pembagian tanggung jawab pembiayaan perawatan medis:
Korban yang dirawat di RSUD RT. Notopuro Sidoarjo akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo H. Subandi menegaskan instruksi tersebut untuk memastikan tidak ada kendala bagi para korban dalam mendapatkan perawatan.
"Biaya berobat akan kita tanggung semua, kita sudah intruksikan direktur rumah sakit, tolong semua korban baik yang memiliki BPJS ataupun yang tidak memiliki BPJS akan ditanggung pemerintah daerah, semua kita cover," ujarnya.
"Bantuan pemerintah akan diberikan kepada santri yang luka berat, sedang maupun ringan, termasuk yang wafat. Yang wafat diberi bantuan untuk ahli waris sebesar Rp15 juta, sementara yang luka minimal diberikan bantuan Rp5 juta rupiah, itupun sangat mungkin ditambah," jelas Mensos Yusuf.
Dengan total 108 santri telah dievakuasi, tim gabungan yang dipimpin Basarnas pusat terus bekerja keras untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertimbun di bawah reruntuhan.(**)