Aceh Singkil, KASTV – Diduga akibat jebolnya kolam limbah milik PT Nafasindo di Kabupaten Aceh Singkil, ribuan ikan ditemukan mati di Sungai Ladang Bisik. Peristiwa ini membuat nelayan di empat desa yang selama ini menggantungkan hidup dari sungai tersebut kini kehilangan sumber penghasilan.
Empat desa yang terdampak langsung yaitu Desa Ladang Bisik, Desa Sri Kayu, Desa Pea Jambu, dan Desa Muara Pea. Diperkirakan lebih dari 4.000 jiwa terkena dampaknya, mayoritas bekerja sebagai nelayan sungai.
Kepala Desa Ladang Bisik, Kasih Angkat, mengungkapkan keresahannya saat diwawancarai awak media.
“Mayoritas warga empat desa ini hidup dari sungai. Mereka mencari ikan dengan jaring, pancing, maupun alat tradisional lainnya. Dengan adanya peristiwa ini, praktis masyarakat kehilangan sumber penghasilan untuk menghidupi keluarga,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Ia menegaskan, pemulihan ekosistem sungai membutuhkan waktu panjang. “Ikan-ikan tidak bisa pulih seketika, butuh hitungan tahun. Kami meminta pemerintah kabupaten segera turun tangan menyelesaikan masalah ini,” tambah Kasih.
Sebelumnya, ribuan ikan ditemukan mati dan membusuk di Sungai Ladang Bisik, Kecamatan Kuta Baharu, pada Sabtu dini hari. Informasi awal menyebutkan, kebocoran terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.
Hasil pengecekan pemerintah desa bersama warga menunjukkan adanya jebol pada kolam 9 pabrik PT Nafasindo, sehingga limbah mengalir langsung ke sungai. “Sejak pagi ikan-ikan sudah terapung mati di permukaan. Ini jelas akibat jebolnya kolam limbah PT Nafasindo,” kata Kasih menegaskan. (PT)