SAMPANG || Kasuaritv.com -Jumat,(26/9/25)Janji kompensasi dari Kepala SPPG Yayasan Darunnajah, Desa Jungkarang, menuai sorotan tajam.
Ketua Komunitas Gerakan Analisis Kebijakan Publik (Gasken Pull), Supriyadi, menilai pemberian makanan kering yang disebut sebagai kompensasi itu tidak layak dan berpotensi merugikan negara.
Kepada wartawan, Jumat, (26/9), Supriyadi mengungkapkan isi kompensasi yang dibagikan sehari sebelumnya, Kamis, (25/9).
Paket yang diklaim memenuhi standar gizi tersebut ternyata hanya berisi dua bungkus kecil biskuit Roma dan satu kotak susu Indomilk. Jika diuangkan, kata dia, nilainya tak sampai Rp10 ribu.
“Bagaimana mungkin kompensasi dengan nilai sekecil itu bisa dianggap memenuhi standar gizi? Ini jelas menguntungkan penyedia dapur, bukan masyarakat,” ujar Supriyadi.
Menurutnya, praktik semacam ini tidak bisa dianggap sepele karena menyangkut penggunaan keuangan negara.
Ia menilai lemahnya pengawasan di dapur penyedia menjadi pintu masuk terjadinya penyimpangan.
Supriyadi mendesak aparat penegak hukum segera turun tangan.
“Kasus ini harus diusut tuntas agar ada efek jera bagi penyedia nakal yang hanya mencari untung tanpa memperhatikan hak penerima kompensasi,” katanya.