JAKARTA – Direktur Politic and Public Policy
Studies (P3S), Jerry Massie, menduga rencana aksi unjuk rasa di DPR RI pada
Senin (25/8/2025) ini merupakan bagian dari skenario untuk melengserkan
Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Jerry, aksi yang disebut bakal digelar
besar-besaran itu kemungkinan ada kaitannya dengan kelompok yang ia sebut
sebagai “geng Solo”.
“Saya pikir demonstrasi ini bisa bergerak dari DPR menuju Istana dengan
tuntutan turunkan Prabowo,” ujarnya pada Minggu (24/8/2025).
Dugaan tersebut, kata Jerry, semakin kuat
lantaran adanya pernyataan kader perempuan PSI yang terang-terangan menyebut
wacana penggulingan Prabowo. Ia menilai hal itu kontradiktif mengingat ada
kader PSI yang juga duduk di kabinet.
Jerry juga menyinggung adanya peran kubu Joko
Widodo (Jokowi) yang dinilainya tidak sejalan dengan pemerintahan Prabowo.
Sikap kontra tersebut, menurutnya, terlihat jelas saat Presiden memberi amnesti
dan abolisi kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto serta mantan Mendag Thomas
Trikasih Lembong. Langkah itu memicu protes keras dari pihak yang
berseberangan.
Bahkan, Jerry menyebut Gibran sempat
“keceplosan” menyampaikan wacana kudeta terhadap Prabowo.
Ia pun mengingatkan BIN agar meningkatkan kewaspadaan agar tidak ada
informasi strategis dari Istana yang bocor. “Rapat penting sebaiknya hanya
diikuti orang-orang kepercayaan Prabowo, tanpa perangkat HP maupun rekaman
CCTV,” tegasnya.
Selain itu, Jerry turut mengomentari OTT KPK
terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) terkait dugaan pemerasan pengurusan
sertifikat K3. Ia menilai keputusan Presiden Prabowo langsung memberhentikan
Noel merupakan langkah tepat untuk mencegah serangan politik.