Kendari (KASTV) – Dugaan adanya PPPK siluman di Sulawesi Tenggara kembali mencuat. Nama Asmiati, yang disebut-sebut merupakan istri dari ketua tim sukses Gubernur Sultra di Kabupaten Muna, dilaporkan lolos seleksi PPPK meski diduga tidak pernah menjalankan honor sebagai mana mestinya, apalagi lolos di salah satu dinas Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kelulusan Asmiati menuai sorotan publik karena dinilai kental dengan praktik politik balas jasa. Sejumlah aktivis mendesak Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI untuk segera turun tangan dan membatalkan kelulusan tersebut.
“Ini sudah bukan sekadar maladministrasi, tapi dugaan kolusi yang mencederai sistem merit ASN. Kalau benar ada intervensi politik, maka jelas ini PPPK siluman,” tegas seorang pemerhati kebijakan publik di Kendari.
Publik menilai, kelulusan Asmiati hanya menambah daftar panjang dugaan permainan dalam rekrutmen ASN di Sultra. Padahal, ribuan tenaga honorer yang sudah lama mengabdi masih berjuang menanti kepastian nasib.
“Kalau ASN atau PPPK hanya diisi oleh orang-orang dekat penguasa, lalu di mana keadilan bagi honorer yang puluhan tahun bekerja? Inilah bukti nyata bahwa birokrasi kita sedang dikuasai politik transaksional,” ujarnya.
Desakan agar BKN RI turun tangan semakin keras, sebab jika dibiarkan, kasus ini berpotensi menjadi preseden buruk di daerah lain.
Hingga berita ini diturunkan, pihak BKN RI maupun Pemprov Sultra belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan PPPK siluman tersebut.
Reporter: AJ
Editor : redaksi