Konferensi Tahunan Umat Kristen di Kota New York

Konferensi Tahunan Umat Kristen di Kota New York


Oleh Imam Shamsi Ali

Sekitar setahun yang lalu saya dikontak oleh seorang Pastor dari Michigan bernama David, mengenalkan diri dengan sangat ramah sambil bercanda: “saya Daud, tapi bukan nabi Daud. Saya seorang Pendeta bernama Daud (aslinya David). Beliau ingin berkenalan lebih jauh karena menurutnya banyak mengikuti kiprah saya di dunia interfaith di Amerika. Beliau juga, menurutnya lagi, sekali-sekali mendengarkan khutbah saya melalui kanal YouTube pribadi saya.


Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa komunitasnya, Gereja Kristen Baptist, mengadakan Konferensi tahunan yang disebut “The Christ Conference”. Dan tahun ini acara itu akan diadakan di Kota New York. Beliau selanjutnya menyampaikan harapan kiranya saya bisa menjadi narasumber dalam sesi khusus “mengenal posisi Islam terhadap Yesus (Isa as)”. 


Tawaran itu tentunya saya tidak sia-siakan. Dalam benak saya ketika itu bahwa kehadiran saya di acara ini adalah kesempatan emas untuk meluruskan banyak kesalah pahaman Komunitas Kristen tentang posisi Islam terhadap Isa ‘alaihis salam. Banyak di antara mereka yang menyangka jika orang Islam itu tidak percaya bahkan anti Isa AS. Seolah agama ini memandang Isa sebagai sosok yang asing dan tidak sama sekali memilki relasi dengan keyakinannya.


Setelah berkomunikasi beberapa kali akhirnya saya mendapatkan undangan resmi itu. Saya pun mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena ini murni tentang pandangan Islam maka saya fokus pada ajaran Islam menurut Al-Quran dan As-Sunnah. Bukan apa yang sering diperdebatkan oleh para ahli debat masing-masing agama. Saya yakin ini bukan debat Islam dan Kristen. Tapi murni pandangan Islam tentang apa yang mereka yakini sebagai sentra keimanan mereka. 


Posisi Islam terhadap Isa (a.s). 


Mungkin tidak berlebihan jika saya katakan bahwa dalam beberapa aspek Islam justeru lebih memuliakan Isa ketimbang agama Kristiani. Saya tidak berbicara tentang apa yang oleh Islam anggap sebagai penyelewengan dari ajaran Tauhid yang murni. Tapi memang ada hal-hal yang Islam miliki tentang Isa yang di dalam ajaran Kristen justeru tidak ditemukan. 


Pada kesempatan tersebut saya sampaikan hanya beberapa dari sekian banyak hal penting yang merupakan penghormatan dan pemuliaan kepada Isa (as) dalam agama Islam. 


Pertama, saya memulai dengan menyampaikan bahwa Islam itu selalu mengedepankan keinginan untuk membangun kesepahaman (understanding) pada hal-hal yang memungkinkan. Bahkan ajakan itu terbuka lebar khususnya kepada Alhlul Kitab yang secara umum dipahami sebagai umat Yahudi dan Kristen. Allah berfirman: “Katakan, wahai Ahli Kitab. Mari kita bersama-sama memegang Kalimah Sawaa (pijakan yang sama). Yaitu bahwa kita tidak menyembah kecuali Allah (Tuhan Yang Esa)”. 


Kedua, Islam sangat jujur dan terbuka terhadap perbedaan-perbedaan yang ada di antara kedua agama ini. Islam tidak malu-malu dan menyembunyikan perbedaan-perbedaan itu. Namun semua itu terbangun di atas dasar saling memahami dan menghormati tanpa intervensi. Pada akhirnya Islam menggariskan: “bagimu agamamu, bagiku agamaku”.


Ketiga, Kalimah Sawaa (common ground) yang terpenting di atas adalah sama-sama meyakini Isa (walau keyakinan itu berbeda). Kedua agama memuliakan dan menghormati Isa as. Bahkan dalam agama Islam meyakini Isa menjadi salah satu rukun Iman (kepada para nabi). Sehingga tanpa mengimani Isa as sesungguhnya juga membatalkan keimanan seorang Muslim. 


Keempat, saya kemudian menyampaikan sejarah Isa, yang disebutkan begitu indah dan rinci di dua tempat dalam Al-Quran; Surah Ali Imran (Surah 13) dan Surah Maryam (Surah 18). Cerita proses kehamilan Maryam hingga melahirkan Isa as dan bagaimana menghadapi ujian dari masyarakat Yahudi ketika itu diceritakan dengan indah. Salah satu penggalan cerita itu adalah bagaimana sang bayi, Isa as, dengan izin Allah berbicara membela ibunya dan mengenalkan dirinya sebagai hamba Allah (Abdullah). Cerita ini sebenarnya merupakan mukjizat pertama Isa as yang justeru tidak disebutkan oleh referensi-referensi Kristiani.


Kelima, Isa as disebutkan 25 kali dalam Al-Quran. Sementara Muhammad SAW hanya disebutkan 5 kali. Walaupun ini bukan indikasi kemuliaan lebih, tapi sebuah bentuk pengakuan dan penghormatan kepada seorang nabi selain nabi Muhammad SAW. Lebih dari itu ada dua nama Surah dalam Al-Quran yang berkaitan langsung dengan Isa as. Yaitu Surah Al-Imran (3) dan Surah Maryam (18). 


Keenam, Rasulullah dalam hadits meyebutkan bahwa para nabi itu bagaikan sebuah bangunan. Setiap nabi adalah satu dari batu bata yang tersusun rapih. Dan beliau hanya satu dari batu-batu bata tersebut. Namun ada satu hal yang beliau tegaskan bahwa antara dirinya dan Isa tidak ada pembelah. Hal ini menggambarkan kedekatan beliau dengan Isa as. 


Ketujuh, hal yang banyak mengejutkan di kalangan Kristiani adalah ketika disampaikan bahwa Islam meyakini jika Isa itu diangkat ke langit (rafa’ahu ilaihi) dan akan kembali lagi sebelum akhir zaman. Isa as akan hadir menuntun umat manusia ke jalan Tauhid yang sesungguhnya melawan Dajjal (Anti Christ) kelak. Hal yang juga diimani oleh kaum Kristiani walaupun dengan pemahaman yang berbeda.


Kedelapan, Islam mengakui secara terbuka bahwa umat yang terdekat dengan kasih sayang kepada umat Islam adalah Umat Kristiani. Hal itu karena di antara mereka ada pendeta-pendeta dan rohaniawan dan mereka tidak angkuh (tidak mengaku umat terpilih). Ini ditegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Maidah ayat 82. 


Kesembilan, dalam sejarah kehidupan Rasulullah SAW terbukti jika Umat Kristiani itu banyak membantu dan dekat dengan umat ini. Dari kisah Waraqah bin Naufal hingga ke raja Najasyi, semuanya menggambarkan kedekatan itu.


Tentu banyak lagi dasar-dasar argumentasi yang dapat disampaikan bahwa Isa as memang sangat dimuliakan dan dihormati dalam agama Islam. Dengan segala naik turunnya relasi kedua Komunitas (umat) tidak mengurangi realita yang ada dalam agama ini. 


Similaritas dan disparitàs antara Islam dan Kristiani 


Dengan posisi Isa as yang sedemikian mulia dan terhormat dalam ajaran Islam, sangat penting pula disampaikan apa saja similaritàs (persamaan-persamaan) dan disparitas (perbedaan-perbedaan) antara kedua agama ini?

(Bersambung….). 


Jamaica Hills, 4 Juni 2025 

*Direktur Jamaica Muslim Center / Presiden Nusantara Foundation

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال