![]() |
| Foto : Wakil Rektor I Universitas Jayabaya Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD menghadiri Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 |
Jakarta ||KasuariTV - Delegasi Universitas Jayabaya, diwakili oleh Wakil Rektor I Universitas Jayabaya Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD menghadiri Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), pada tanggal 19–21 November 2025 di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 atau Indonesia Higher Education Summit (IHES) merupakan forum strategis tingkat nasional yang mempertemukan pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi. Tema besar KPPTI 2025 adalah "Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045."
Berlangsung Selama tiga hari, konferensi ini menghadirkan narasumber dari lintas sektor dengan fokus utama pada:
a. Transformasi riset menuju riset berdampak
b. Transformasi pembelajaran berbasis digital dan AI
c. Pendidikan tinggi berkelanjutan
d. Kebijakan anggaran untuk mendukung kampus berdampak
e. Regenerasi kepemimpinan akademik yang visioner
KPPTI 2025 menegaskan bahwa perguruan tinggi masa depan adalah kampus yang:
a. Berdampak melalui riset yang relevan dan terterapkan
b. Adaptif dan inovatif dalam pembelajaran berbasis AI dan digital
c. Berdaya saing global melalui kurikulum dan kepemimpinan visioner
d. Berkelanjutan dari sisi tata kelola, riset, dan kolaborasi
e. Didukung oleh kebijakan anggaran yang progresif
Setelah mengikuti event Nasional Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 atau Indonesia Higher Education Summit (IHES), Wakil Rektor Universitas Jayabaya Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD mencatat beberapa rekomendasi yang perlu untuk Universitas Jayabaya :
a. Melakukan revisi Roadmap Riset 2024 menjadi roadmap riset Berdampak untuk visi Universitas Jayabaya 2036.
b. Mengembangkan AI Center dan Digital Learning Hub.
c. Mendorong lahirnya startup mahasiswa melalui inkubator bisnis Universitas.
d. Penguatan tata kelola berbasis data.
e. Mengimplementasikan Talent Management System untuk dosen dan tenaga kependidikan.
f. Mengoptimalkan peluang pendanaan DPR dan Kemendiktisaintek.
g. Membangun kolaborasi internasional yang berdampak dan berkelanjutan.
Riset Berdampak sebagai Paradigma Baru Pendidikan Tinggi
"Riset tidak lagi cukup dinilai dari jumlah publikasi atau sitasi, tetapi harus menghasilkan dampak saintifik, sosial, ekonomi, serta kontribusi kebijakan. Pergeseran ini merupakan transformasi dari knowledge creation ke knowledge utilization.," papar Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD.
Untuk itu menurutnya ada beberapa hal yang menjadi catatannya yakni :
1. Tantangan Nasional
a. Kebijakan riset yang terfragmentasi
b. Kultur riset yang lebih berorientasi output daripada dampak
c. Lemahnya simpul inovasi di perguruan tinggi
d. Minimnya mekanisme translasi riset dan alih teknologi
2. Strategi yang direkomendasikan
a. Pendanaan riset berbasis misi (mission-oriented funding)
b. Kolaborasi multi-helix (pemerintah–kampus–industri–masyarakat)
c. Penguatan kapasitas peneliti, khususnya dalam translasi riset
Untuk itu Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD mencermati akan adanya Implikasi untuk Universitas Jayabaya, khususnya adalah :
a. Perlu menyusun roadmap riset berdampak yang terukur
b. Mengembangkan pusat inovasi & hilirisasi riset
c. Memperkuat kerja sama industri melalui mekanisme inovasi bersama (cocreation)
Menurutnya, Transformasi Pembelajaran dan Pengembangan Talenta Digital dan Tantangan Pembelajaran di Era Digital ditandai dengan antara lain Kebutuhan talenta digital dan AI yang terus meningkat, kemudian Tuntutan transformasi pembelajaran agar adaptif terhadap masa depan.
Untuk itu Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD memaparkan tentang Strategi Transformasi Pembelajaran yang mencakup :
a. Integrasi literasi digital dan AI di seluruh program studi
b. Ekspos mahasiswa pada problem nyata dunia industri (problem-based learning)
c. Penyediaan infrastruktur AI
d. Pembekalan kewirausahaan bagi seluruh mahasiswa
e. Program startup track bersama mitra industri
f. Program AI Talent Factory
Untuk itu menurutnya implikasi bagi Universitas Jayabaya adalah :
a. Perlu menginisiasi AI Skill Pathway lintas prodi
b. Menyiapkan kurikulum kewirausahaan berbasis teknologi
c. Memperkuat kemitraan industri digital untuk magang, studi kasus, dan proyek akhir
d. Mengembangkan pusat transformasi digital dan inkubasi startup mahasiswa
Sedangkan untuk Pendidikan Tinggi Berdampak dan Berkelanjutan, dalam kegiatan Akademik & Pembelajaran juga perlu adanya :
a. Kurikulum adaptif dan progresif
b. Pembaruan metode ajar dan teknologi pendidikan
c. Penguatan soft skills mahasiswa
d. Keterkaitan input–proses–output–outcome secara konsisten
Kemudian dalam Riset & Publikasi perlu adanya :
a. Roadmap riset berkelanjutan
b. Kolaborasi lintas disiplin
c. Optimalisasi hibah nasional dan internasional
Serta dalam Kelembagaan & Kolaborasi perlu adanya :
a. Tata kelola berbasis data
b. Kepemimpinan akademik visioner
c. Kemitraan internasional berkelanjutan
d. Proyek kolaboratif jangka panjang
Implikasi Untuk Jayabaya adalah
a. Merancang Kurikulum Adaptif
b. Memperkuat research group lintas departemen
c. Membentuk Office of International Collaboration yang lebih strategis.
KPPTI 2025 sendiri adalah forum strategis nasional yang melibatkan berbagai pihak.
Foto : Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dalam Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025. ( foto oleh : Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD)
Konferensi ini mempertemukan pemerintah, perguruan tinggi, industri, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi.
Tema besarnya adalah "Kampus Berdampak: Konsolidasi dan Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045." (Sumber : Prof. Ir. Herliati, M.T., PhD)


