 |
| Ketgam: Dok FB Umar Bonte |
Jakarta, KasuariTV — Pernyataan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam konferensi pers baru-baru ini menuai bantahan keras dari anggota DPD RI, Umar Bonte.
Sebelumnya, Gubernur Sultra mengklaim bahwa dirinya telah memerintahkan pembebasan para mahasiswa yang ditangkap saat melakukan aksi demonstrasi di Kantor Penghubung Pemerintah Provinsi Sultra di Jakarta.
Dalam jumpa pers itu, Gubernur menyampaikan agar tidak ada mahasiswa yang bermalam di kantor penghubung, dan menegaskan bahwa pada malam itu semua mahasiswa harus keluar karena ia telah memerintahkan pembebasan.
Namun, pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Umar Bonte.
Menurutnya, Gubernur Sultra berbohong kepada publik, sebab proses pembebasan mahasiswa justru dilakukan atas jaminan pribadi Umar Bonte, bukan karena perintah Gubernur.
“Saya yang datang ke Polres Jakarta. Saat itu pihak Pemda justru kabur dan tidak mau mencabut laporan. Kalau betul Gubernur yang memerintahkan pembebasan, kenapa laporan tidak dicabut sampai sekarang?” tegas Umar Bonte di Jakarta, Jumat malam (11/10/2025).
Umar Bonte menjelaskan bahwa ia sendiri yang berkoordinasi langsung dengan Kapolres dan Kasat Reskrim, meminta agar mahasiswa yang ditahan segera dibebaskan dengan jaminan dirinya.
“Saya jamin mahasiswa itu dengan nama saya sendiri. Jadi jangan suka bohong di depan publik,” ujarnya.
Ia juga menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dinilainya tidak bertanggung jawab terhadap mahasiswa asal Sultra yang hanya menyampaikan aspirasi.
“Mahasiswa itu anak-anak Sultra juga. Mereka menyuarakan aspirasi rakyat, bukan kriminal,” tegasnya.
Kasus ini memantik reaksi publik, mengingat pernyataan Gubernur Sultra yang berbeda jauh dengan fakta di lapangan. Umar Bonte menegaskan bahwa ia akan terus mengawal agar tidak ada lagi upaya pembungkaman terhadap suara mahasiswa.
Editor: redaksi
Sumber: Umar Bonte