Operasi SAR Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup, Seluruh Korban Ditemukan

Operasi SAR Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Resmi Ditutup, Seluruh Korban Ditemukan

Sidoarjo || Kasuaritv.com -Operasi pencarian dan evakuasi korban reruntuhan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo resmi dinyatakan selesai pada Selasa (7/10), setelah berlangsung selama sembilan hari tanpa henti. 

Kepastian ini disampaikan oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, yang memastikan seluruh korban telah berhasil ditemukan.

​"Alhamdulillah, kita telah temukan seluruh jenazah. Diperkirakan sebelumnya ada 63 korban tertimbun reruntuhan. Saat ini lokasi sudah rata dengan tanah dan sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah di sana,” ujar Mayjen Budi Irawan dalam konferensi pers di Posko Utama.

​Hasil pendataan BNPB mencatat total korban yang ditemukan terdiri dari 61 jenazah utuh dan tujuh bagian tubuh (body part). Namun, identitas pasti seluruh korban masih menunggu hasil identifikasi dari tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

​Menanggapi adanya bagian tubuh yang terpisah, Budi Irawan menyatakan keyakinannya. 

“Kami yakin tujuh body part tersebut merupakan bagian dari korban yang sama. Nanti hasil akhir akan disampaikan oleh DVI,” imbuhnya.

​Sementara itu, Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, melaporkan bahwa hingga hari kesembilan operasi, total telah terkumpul 67 kantong jenazah, termasuk delapan body part. Secara keseluruhan, total korban terevakuasi mencapai 171 orang, terdiri dari 67 meninggal dunia (termasuk delapan body part) dan 104 orang selamat.

Mayjen Budi Irawan lantas meluruskan perbedaan angka di lapangan. Ia menegaskan bahwa hal tersebut hanya disebabkan oleh perbedaan metode penghitungan

“Basarnas menghitung berdasarkan jumlah kantong jenazah, sedangkan kami di BNPB menghitung korban utuh maupun bagian tubuh terpisah. Jadi tidak ada perbedaan data,” tegasnya.

​Dari sisi identifikasi, Tim DVI Polda Jawa Timur melalui Kompol Naf’an menyampaikan bahwa proses identifikasi masih berlangsung 24 jam secara bergiliran. Hingga Selasa pagi, 17 korban telah berhasil diidentifikasi, dengan 51 sampel DNA korban dan 58 data pembanding keluarga sudah terkumpul.

​Dengan ditutupnya fase pertama operasi pencarian, BNPB mengonfirmasi bahwa penanganan selanjutnya akan memasuki masa transisi. Tugas pendampingan dan pemulihan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, dengan BNPB tetap memberikan pendampingan.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menegaskan komitmen Pemprov dan Pemkab Sidoarjo dalam mendampingi pemulihan pascakejadian. Ia menyebut Gubernur Jawa Timur terus memantau perkembangan di lapangan dan RS Bhayangkara, serta mengerahkan OPD teknis untuk membantu proses penanganan korban dan identifikasi DVI.

​Di akhir konferensi pers, Budi Irawan menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh unsur yang terlibat dalam operasi SAR. 

“Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan Prof. Muji dari ITS yang turut berperan dalam proses evakuasi. Anda tidak sendiri, kami akan terus mendampingi hingga seluruh kegiatan selesai,” tutupnya.(*)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال