TAMBRAUW, KASUARITV.COM — Warga Kampung Wu, Distrik Abun, Kabupaten Tambrauw, digegerkan dengan penemuan seekor penyu sisik yang ditemukan mati di pesisir Pantai Werwab, Jumat (tanggal bisa ditambahkan).
Diduga kuat, kematian satwa laut yang dilindungi ini berkaitan dengan limbah tambang dari aktivitas pertambangan yang beroperasi di sekitar kawasan pantai. Warga setempat menuturkan, air laut di sekitar lokasi terlihat keruh dan berminyak, disertai aroma menyengat beberapa hari terakhir.
“Air laut berubah warna, ikan jarang muncul, sekarang penyu pun mati. Kami khawatir dampak limbah tambang ini makin parah,” ungkap salah satu warga Kampung Wu.
Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) merupakan ikon Kabupaten Tambrauw, yang selama ini menjadi simbol kekayaan hayati wilayah konservasi pesisir utara Papua Barat Daya. Satwa langka ini dikenal rutin naik bertelur di beberapa pantai di Distrik Abun, termasuk Pantai Werwab.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tambrauw maupun instansi penegak hukum belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambang tersebut.
Warga berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelidiki sumber pencemaran dan menghentikan aktivitas tambang yang berpotensi merusak ekosistem laut dan habitat penyu di wilayah tersebut, serta menangkap pelaku ilegal mining yang namanya terus disebut haji bakri, sunoto dan lainya.
editor: redaksi
