TAMBRAUW, KASUARITV.COM — Pihak Kodim 1801/Tambrauw memberikan klarifikasi resmi terkait isu adanya setoran bulanan dari para penambang emas ilegal di wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Daya, kepada aparat keamanan.
Melalui wawancara langsung bersama Intel Kodim 1801 Tambrauw, Rivaldo, di Sausapor, pada Sabtu (26/10/2025), ia menegaskan bahwa tidak benar ada setoran apa pun dari para penambang ilegal kepada pihak Kodim maupun Koramil di wilayah tersebut.
“Kami pastikan tidak ada anggota Kodim atau Koramil yang menerima setoran dari penambang. Kami hanya mengumpulkan informasi di lapangan dan melaporkan sesuai prosedur,” tegas Rivaldo.
Rivaldo menambahkan, pihaknya justru mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada oknum anggota kepolisian berinisial RSTM yang diduga mengumpulkan para penambang dan menetapkan setoran bulanan dalam bentuk uang tunai, yang dikirim melalui rekening istri dari oknum polisi tersebut.
“Informasi masyarakat menyebutkan, setoran itu dijadwalkan setiap tanggal 8 setiap bulan. Kami hanya mencatat fakta di lapangan tanpa ikut campur,” ujar Rivaldo.
Selain itu, Rivaldo juga menyebut bahwa dugaan praktik tersebut melibatkan beberapa pihak dari kepolisian, termasuk disebut-sebut adanya nama ajudan Kapolda Papua Barat Daya dalam aktivitas tambang ilegal di wilayah Tambrauw.
“Kami tidak mau berspekulasi, tapi informasi di lapangan menunjukkan adanya keterlibatan pihak-pihak dari kepolisian dalam kegiatan tambang ilegal,” tambahnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi secara terpisah Kapolsek tidak memberikan jawaban, Mengarahkan media ke Kanit Reserse Sausapor
pihak Polsek Sausapor melalui Kanit Serse Polsek Sausapor menyampaikan bahwa semua kegiatan yang dilakukan di wilayah hukum Polsek tidak pernah dilakukan tanpa sepengetahuan atasan langsung.
“Kami bekerja sesuai perintah dan arahan pimpinan. Tidak ada kegiatan yang dilakukan di luar jalur komando,” jelas Kanit Serse Polsek Sausapor dalam keterangannya kepada KasuariTV.
"Saya kemain tunjuk Haji Bakri untuk menghandel kegiatan masyarakat, tapi haji bakri juga mengeluh karena masyarakat menjual emasnya ke tempat lain," jelas Kanit
Kanit juga menambahkan hal yang tidak mungkin mau di akui oleh pihak sebelah ada pengambilan ke haji bakri,
"Mereka juga mendapat bantuan dari haji bakri, dan mustahi kalau mereka mau menceritakan yang sebenarnya" tutupnya
Perlu diketahui, penerimaan bantuan untuk kegiatan di akui oleh bapak Rivaldo, hanya saja bantuan itu di minta dengan surat resmi dari kantor
Selain Haji Bakri, penambang lain yang tercatat aktif di lapangan antara lain Haji Basri, Pak Sonoto (mantan anggota Polri).
Editor: redaksi
