JAKARTA – Budayawan sekaligus politikus
senior, Eros Djarot, ikut angkat bicara terkait polemik ijazah Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia mendorong keduanya membuka
dokumen pendidikan tersebut ke publik agar perdebatan tidak terus berlarut.
“Apa sih
susahnya?” ujar Eros dalam wawancara di kanal YouTube Abraham Samad, Senin
(22/9/2025). Menurutnya, langkah sederhana dengan menunjukkan ijazah justru
akan meredakan spekulasi di masyarakat.
Eros juga
menyampaikan pesan khusus kepada Gibran. Ia menilai, putra sulung Presiden
Jokowi itu sebaiknya belajar dari teladan Mohammad Hatta yang pernah memilih
mundur dari jabatan demi menjaga integritas. “Daripada nanti diblejeti semua,
mbok ya mundur, lebih terhormat,” katanya.
Kritik
Eros tidak berhenti pada aspek politik. Sebagai seniman yang lama berkarya di
dunia musik dan film, ia menegaskan pentingnya transparansi dan keteladanan
bagi pemimpin. Eros dikenal sebagai pencipta lagu dalam album legendaris Badai
Pasti Berlalu dan sutradara film Tjoet Nja’ Dhien (1988) yang meraih
sembilan Piala Citra.
Selain
kiprah di dunia seni, Eros juga memiliki rekam jejak politik. Pada akhir
1990-an ia mendirikan Partai Nasional Bung Karno dan aktif dalam berbagai
gerakan yang menekankan nilai nasionalisme serta kejujuran publik.
Meski
kini tak berada di panggung politik utama, Eros yang berusia 75 tahun tetap
konsisten menyuarakan pandangan kritis. “Ini bukan hanya soal ijazah, tetapi
soal integritas dan transparansi,” ujarnya. (*)