Oleh Ikhlas XGRD
Kerap kali kita mendengar aparat bersuara lantang, “Kami bertindak atas nama negara.” Kalimat itu terdengar formal, sah, dan penuh kuasa. Namun ironisnya, ketika pernyataan tersebut menjadi dalih untuk membungkam aspirasi, membatasi ruang gerak warga, bahkan melakukan tindakan represif terhadap masyarakat sipil — kita patut bertanya: Negara siapa yang mereka maksud?
Di tengah derasnya arus digital dan semakin terhubungnya suara-suara rakyat, kesadaran publik pun tumbuh. Rakyat mulai menyadari bahwa negara bukan sekadar lambang, bukan hanya gedung megah, atau simbol-simbol seremonial. Negara adalah rakyat itu sendiri. Tanpa rakyat, negara kehilangan ruhnya.
Sayangnya, tidak sedikit aparat di lapangan yang lupa akan hakikat ini. Mereka menempatkan diri sebagai penguasa, bukan pelindung. Bertindak seolah negara adalah entitas yang berdiri di atas rakyat, bukan berasal dari rakyat. Padahal, dalam negara demokratis, kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Pemerintah, termasuk aparat keamanan, hanyalah pelaksana mandat yang diberikan oleh rakyat — bukan sebaliknya.
Jika kekuasaan dijalankan dengan cara menindas, jika kritik dibalas dengan ancaman, jika demonstrasi damai dibungkam dengan kekerasan, maka yang terjadi bukanlah penjagaan ketertiban, melainkan pelecehan terhadap demokrasi itu sendiri.
Negara bukan institusi yang anti-kritik. Negara yang kuat justru lahir dari rakyat yang bebas berbicara, bebas menyampaikan pendapat, dan merasa aman untuk menyuarakan kebenaran. Aparat harus menjadi garda terdepan dalam menjamin itu, bukan justru menjadi momok yang menakutkan.
Karena sejatinya, ketika aparat menyakiti rakyat dengan dalih negara, mereka sedang melukai negara itu sendiri. Ketika aparat bertindak tanpa empati, tanpa memahami makna kehadirannya, maka keberadaannya tak lebih dari alat kekuasaan, bukan penjaga keadilan.
Penutup
Negara ini dibangun bukan di atas kekuasaan, melainkan di atas kehendak dan harapan rakyat. Maka siapa pun yang mengklaim bertindak atas nama negara, wajib terlebih dahulu memahami bahwa negara adalah rakyat itu sendiri. Tanpa itu, semua tindakan atas nama negara hanyalah semu dan kehilangan legitimasi moral.
⛏️ Coretan Anak Jalanan