Jurnalis, Menyikapi Era Transformasi Digital

Jurnalis, Menyikapi Era Transformasi Digital

 


Oleh: Ikhlas Arsyad

Era transformasi digital telah mengubah hampir seluruh lanskap kehidupan, termasuk dunia jurnalistik. Informasi kini bergerak dengan kecepatan cahaya, menyebar ke segala penjuru hanya dalam hitungan detik. Di tengah arus besar ini, jurnalis digital dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang yang tidak bisa dihindari.


Jurnalisme tak lagi soal tinta dan kertas. Kini, ia hidup di layar ponsel, menjelma menjadi status media sosial, video pendek, hingga live streaming dari lokasi kejadian. Perubahan ini menuntut jurnalis untuk tidak hanya mahir menulis, tetapi juga menguasai teknologi, algoritma media sosial, dan memahami pola konsumsi informasi publik yang semakin instan.


Namun, kecepatan tidak boleh mengorbankan akurasi. Di era digital, hoaks tumbuh subur. Jurnalis digital dituntut menjadi benteng terakhir yang menjaga kredibilitas informasi. Verifikasi data, cek fakta, dan ketelitian tetap menjadi prinsip utama, bahkan ketika tekanan rating dan klik menjadi godaan.


Lebih dari itu, jurnalis digital juga memikul tanggung jawab moral dan sosial. Ia bukan sekadar pemburu berita viral, tetapi penjaga nalar publik. Di tengah riuhnya konten yang memecah belah, jurnalis digital seharusnya hadir sebagai pemersatu, sebagai pengingat bahwa jurnalisme sejati berpihak pada kebenaran dan keadilan.


Transformasi digital adalah keniscayaan. Tapi jurnalisme yang beretika dan bermartabat harus tetap menjadi fondasi. Dalam dunia yang terus bergerak cepat, jurnalis digital harus berdiri teguh: adaptif terhadap zaman, tapi teguh pada nila


Pimpinan Redaksi kasuaritv.com 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال