Memahami Kehebatan Amerika

Memahami Kehebatan Amerika

 

Oleh Shamsi Ali Al-Newyorki

Sejak lama banyak yang mengimpikan untuk datang ke Amerika, baik itu untuk tinggal secara permanen, atau sekedar kunjungan biasa yang bersifat sementara. Mereka yang ingin datang dan tinggal di Amerika karena melihat kesempatan hidup yang lebih baik. Dan mereka yang sekedar ingin berkunjung juga karena terpengaruh nama besar Amerika. Diakui memang bahwa Amerika mampu membangun imej dengan kemampuan “branding” yang hebat. Sehingga bekas reruntuhan WTC pun disulap menjadi pusat turisme yang menarik. 


Sebagai pendatang yang telah cukup lama tinggal di negara ini, saya akui bahwa dalam banyak hal Amerika memang masih ideal. Tak seorangpun yang mengingkari jika Amerika secara fundamental ekonomi masih sangat kuat. Walau terbayang-bayangi oleh kemajuan China yang pesat. Demikian pula secara politik, walau dihantui oleh sosok Donald Trump, namun memiliki institusi politik yang solid. Di bidang pendidikan apa lagi. Ada Harvard, Stanford, MIT, Columbia dan lain-lain. 


Intinya pada aspek kemajuan fisik dan materialnya, Amerika masih menjadi rujukan dunia yang disegani. Apalagi mata uang negara-negara dunia masih harus bertekuk lutut di hadapan Dollar

Amerika. Semua mata uang dunia ditentukan nilainya merujuk kepada nilai Dolar Amerika. Karenanya Amerika bisa saja memainkan pasar sekehendak hati, bahkan untuk tujuan jahat sekalipun (mengganti rejim negara lain sebagai misal). 


Saya sudah bosan menceritakan kekuatan militer Amerika. Barangkali cukup menjadi pertimbangan bagaimana berbagai konflik dan kejahatan perang dunia masih didominasi oleh kekuatan militer Amerika. Semakin banyak konflik bersenjata atau peperangan di berbagai belahan dunia, semakin menguntungkan Amerika. Maklum produsen alat-alat perang masih didominasi oleh Amerika Serikat. Saudi saja dipaksa membeli persenjataan dengan nilai fantastis melalui ancaman yang belum tentu wujudnya ada.


Kebesaran Amerika ada pada nilai 


Dengan semua kebesaran dan kehebatan Amerika itu, termasuk pada implementasi hukum, di mana hukum masih menjadi komando dalam kehidupan publik. Hal yang menjadikan masyarakat Amerika merasa terjamin hak-haknya bahkan di saat pemerintahan Donald Trump yang ugal-ugalan dan cenderung diktatorial. Namun hal yang tidak kalah penting yang menjadikan Amerika besar (great) adalah nilai-nilai yang diakuinya seperti kemuliaan manusia (human dignity), kebebasan (freedom), dan keadilan untuk semua (justice for all). 


Nilai-nilai universal (universal values) inilah sesungguhnya menjadi keindahan (beauty) dari kebesaran (greatness) Amerika. Amerika yang kuat tanpa nilai-nilai justeru menjadikan Amerika berwajah buruk dan buas. Dengan kekuatan yang dimilikinya tanpa bungkusan nilai yang indah menjadikan Amerika justeru tercampak ke dalam posisi yang buruk dan menyeramkan. 


Sebagai salah seorang pendatang yang telah lama menjadi bagian dari bangsa ini, saya tetap mengimpikan Amerika yang hebat dan kuat.  Namun indah dan mulia. Hal ini akan terwujud ketika kekuatan Amerika di berbagai bidang ekonomi, politik, dan pendidikan, diimbangi oleh nilai-nilai universal tadi. Jika tidak, sekali lagi, Amerika akan menjadi sosok bangsa yang buas dan menyeramkan. Bahkan mengantar kepada situasi di mana negara ini menjadi common enemy dan dimusuhi oleh banyak kalangan. 


Kita masih dibayang-bayangi  bagaimana Amerika menyikapi pembunuhan massal dan genosida di Gaza. Hampir seluruh dunia menginginkan penghentian kekerasan dan genosida itu. Tapi Amerika tanpa malu-malu berdiri sendiri menentang seruan penghentian genosida itu. Sebuah pemandangan yang memalukan dan memilukan seringkali dipertontonkan tanpa malu di Dewan Keamanan PBB. Di sanalah Amerika mengisolasi diri dengan konsisten membela penjajah dan pelaku genòsida. 


Karenanya saya dukung phrase “make Amerika great again”. Tapi bukan dengan defenisi dan pemahaman Trump dan pendukungnya. Saya ingin melihat Amerika hebat bukan dengan keangkuhan dan rasisme kaum putih keturunan kaum Eropa. Bukan pula karena merasa superioritas di atas bangsa lain seraya selalu ingin diistimewakan (exceptional). Tapi dengan perpaduan antara kekuatan dan kemajuan fisik dan keindahan nilai-nilai Universal tadi. Hanya dengan perpaduan kedua hal itu Amerika menjadi hebat dan kuat. 


Namun untuk terwujudnya perpaduan itu, ada dua hal mendasar yang Amerika harus sadari dan lakukan. Satu, menyadari bahwa dengan segala kehebatannya Amerika tidak sempurna. Kerenanya Amerika perlu belajar rendah hati, belajar mendengar, dan belajar kebaikan dari bangsa lain. Dua, Amerika perlu belajar kejujuran. Berbagai nilai seperti kebebasan dan keadilan untuk semua, jangan menjadi menjadi slogan semata yang akhirnya menjadi “freedom and justice for certain people, NOT for all”. 


Bukti nyata dari ketidak jujuran Amerika saat ini adalah kebijakan Amerika untuk menutup mata dengan hak-hak dasar bangsa Palestina untuk merdeka. Amerika sadar bahwa Palestina memiliki semua persyaratan untuk menjadi negara yang independen dan merdeka. Tapi Amerika bersujud kepada keinginan penjajah Israel untuk tetap menentang kemerdekaan bangsa Palestina. 


Atau Amerika sendiri yang perlu merdeka dari kungkungan lobbi zionis Israel? Allah a’lam! 


Jamaica Hills, 29 Juli 2025 

A Proud New Yorker

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال