JAKARTA - Koordinator Kreativitas Perempuan Indonesia Maju (KPIM) Restianti mengatakan janji Prabowo Subianto dalam swasembada pangan menampakkan hasil positif.
"Tepat satu tahun lalu, pada 2 Mei 2024, saya mulai terlibat langsung dalam program ketahanan pangan, terjun ke lapangan menjumpai para petani, kelompok tani (poktan), dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di wilayah Karawang, Subang, dan Jember," ungkapnya, Kamis (1/5/2025).
"Saya mengikuti seluruh proses dari penyemaian,penanaman hingga panen, dan mendapati berbagai kendala yang dihadapi petani, terutama soal ketersediaan serta harga pupuk yang tidak stabil," lanjutnya.
Restianti juga mengatakan kondisi pertanian kini sekarang mulai membaik. Pada tahun 2025, harga jual gabah meningkat signifikan menjadi Rp6.500/kg—angka yang jauh lebih layak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Data statistik juga menunjukkan peningkatan luas panen padi di Indonesia sebesar 41,84%, dari sebelumnya 0,29 juta hektare menjadi 0,42 juta hektare. Kenaikan luas panen ini turut mendorong peningkatan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 42,32%," ungkapnya.
Ia mengatakan pada Januari 2025, produksi padi tercatat 2,16 juta ton GKG, naik 0,64 juta ton dibandingkan Januari 2024 yang hanya 1,52 juta ton GKG.
"Fakta-fakta ini menjadi bukti bahwa janji kampanye Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan bukan sekadar retorika. Pemerintah berhasil menekan praktik mafia pupuk, sehingga distribusi pupuk kini lebih lancar dan harganya stabil. Para petani juga tidak lagi tergantung pada tengkulak untuk mendapatkan modal tanam untuk membeli bibit,dan pupuk," ungkapnya lagi.
Kerja pemerintah dalam memajukan sektor pertanian seperti modernisasi sistem irigasi, peningkatan kualitas benih unggul, serta pemberian subsidi pupuk dan alat pertanian kepada petani dan program ini tidak hanya mendorong peningkatan kuantitas hasil panen, tetapi juga memperkuat daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global
Tak sekadar butiran beras yang memenuhi piring rakyat, panen raya 2025 muncul sebagai simbol kebangkitan sektor pertanian Indonesia. Ini menjadi langkah nyata dalam upaya membangkitkan kembali sektor pertanian nasional menuju cita-cita swasembada pangan Indonesia.
Kenaikan pendapatan yang diperoleh petani dari peningkatan produktivitas pertanian tidak hanya meningkatkan taraf hidup keluarga petani, tetapi juga merangsang pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor terkait seperti distribusi, pengolahan, dan perdagangan. Dengan demikian, panen raya 2025 tidak hanya menghadirkan ketersediaan pangan yang melimpah, tetapi juga membuka peluang baru bagi perbaikan ekonomi lokal dan nasional.
"Cita-Cita Prabowo Subianto terwujud dengan mensejahterakan rakyatnya, tidak ada lagi rakyat yang kelaparan. Melalui program ketahanan pangan saat ini Indonesia Bangkit tidak lagi harus mengimport beras, dan saya turut bangga menjadi bagian dalam perjuangan ini," ujar Restianti.