Opini: Harusnya JKW Tahu Ini

Opini: Harusnya JKW Tahu Ini

Opini oleh Saiful Huda Ems (SHE) - Rakyat biasa, Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat HARIMAU JOKOWI yang terluka


Jadi, apakah Pak Jokowi masih belum mengerti kalau beberapa tokoh mantan organ relawan Jokowi saat masih menjadi presiden, dan yang kemarin-kemarin berdiskusi dan berkunjung ke rumahya Pak Jokowi di Solo itu kebanyakan merupakan sahabat-sahabat terdekat saya? Masak Pak Jokowi tidak tahu atau masih ragu? Memangnya informannya Pak Jokowi sudah tidak jalan gitu? Lalu saya dapatkan informasi-informasi penting, terhadap apa yang sudah dan akan Pak Jokowi lakukan.

Politik di Indonesia itu sesungguhnya sangat cair Pak, polarisasi, kubu-kubuan itu tidak ditentukan oleh ideologi, kecuali kesamaan kepentingan, dan itu kan yang dimaui oleh Pak Jokowi selama ini yang malas berjuang dengan komitmen ideologi?. Makanya jangan heran, sekarang Pak Jokowi telah menerima hukumannya sendiri, ditinggalkan banyak orang.

Hanya sedikit sekali orang yang berteman, bersahabat karena kesamaan ideologi perjuangan, kebanyakan hanya karena kesamaan kepentingan pribadinya masing-masing. Kalau orang bersahabat karena kesamaan ideologi dan kesamaan komitmen kerakyatannya, mereka akan memiliki hubungan emosional yang sangat kuat antara satu dengan yang lainnya. Seperti saya dan sahabat-sahabat di Eropa dulu, yang sama-sama berjuang melawan Rezim Pak Harto, diuji dengan peristiwa apapun, sampai sekarang tetap bersahabat dengan baik. 

Komitmen persahabatan seseorang itu bisa dilihat dari militansinya membela sahabat yang sedang kesusahan atau ditimpa musibah --bukan saat ia sedang berjaya--, ia akan berani pasang badan membela temannya yang tak bersalah namun dizhalimi, hingga ia selalu siap menerima segala resiko yang diperbuatnya, entah itu kehilangan popularitas, harta benda bahkan nyawa. 

Maka bertaubatlah Pak Jokowi mumpung masih ada waktu, bersahabatlah dengan orang-orang jujur dan bisa diajak sharing pengetahuan serta pengalaman untuk kemaslakhatan masyarakat bersama, bukan untuk keuntungan grombolan, bukan pula bersahabat dengan para preman yang bicaranya setinggi langit, suka main ancam, namun kalau sudah didor atau digulung oleh kekuatan revolusioner rakyat, mereka langsung terkapar.

Sahabat-sahabat saya yang datang ke rumah Pak Jokowi dalam beberapa bulan terakhir ini banyak yang kecewa berat pada Pak Jokowi, karena Pak Jokowi lebih tertarik menempatkan tokoh-tokoh mantan relawan Pak Jokowi yang bergaya preman daripada tokoh-tokoh mantan relawan Pak Jokowi dahulu yang mumpuni keilmuan di bidangnya masing-masing, seperti tokoh-tokoh yang namanya pernah saya usulkan di opini-opini yang saya tulis. Pak Jokowi hanya gemar menggombali mereka, dikit-dikit Pak Jokowi mengatakan pada mereka,"Iya, nanti akan saya sampaikan pada Mas Gibran (Wapres)", namun tidak pernah ada follow upnya.

Terakhir saya beri masukan untuk Pak Jokowi, inipun kalau Pak Jokowi masih mau mendengar, namun kalau masih tidak mau mendengar ya tidak apa-apa. Datangilah Bu Megawati Soekarnoputri dan Mas Hasto Kristiyanto. Mintailah beliau berdua maaf yang setulus-tulusnya dari hati Pak Jokowi yang terdalam, karena pada beliau berdua Pak Jokowi sudah menzhaliminya. 

Insya Allah dengan begitu keadaan akan lebih membaik, kecuali untuk urusan hukum Pak Jokowi dan keluarganya, saya pikir Bu Megawati Soekarnoputri dan Mas Hasto Kristiyanto tidak akan ikut campur, karena itu kewenangan penegak hukum. Dari analisa politik saya selama puluhan tahun ini, Bu Megawati Soekarnoputri yang dahulu waktu saya masih remaja saya biasa memanggil beliau dengan panggilan Mbak Mega, itu sangat taat konstitusi. Pertimbangkanlah !. Terimakasih.🙏...(SHE). 


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال