JAKARTA – Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, turut disebut dalam persidangan kasus dugaan keterlibatan praktik judi online di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital.
Menurut dakwaan yang disampaikan jaksa penuntut
umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 14 Mei 2025, Budi Arie
diduga berperan dalam merekrut pegawai serta memperoleh keuntungan sebesar 50
persen dari aktivitas pengamanan situs judi online.
Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 14
Mei 2025, jaksa membeberkan bahwa Budi Arie diduga berperan dalam merekrut
pegawai serta menerima keuntungan hingga 50 persen dari aktivitas pengamanan
situs judi online.
Menanggapi hal ini, Direktur Political and
Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai bahwa Budi Arie pantas
diproses hukum jika memang ada dua alat bukti yang menunjukkan keterlibatannya.
Ia juga menyarankan agar Presiden terpilih, Prabowo Subianto, segera mencopot
Budi dari jabatannya di Kementerian Koperasi.
Jerry menekankan pentingnya penggantian posisi
karena ke depan akan ada dana ratusan triliun yang dikelola koperasi, sejalan
dengan program Prabowo. Ia menilai kehadiran Budi Arie justru berpotensi
mencoreng reputasi pemerintahan baru.
“Dia terlihat terlibat dalam berbagai skandal
bersama Jokowi. Seperti dalam kasus timah dan impor gula ilegal yang juga
menyeret nama Jokowi,” ujarnya pada Minggu (18/5/2025).
Jerry juga menilai bahwa keterlibatan Budi
Arie dalam skandal ini bisa berdampak negatif terhadap elektabilitas Prabowo
dan mengganggu pemerintahan ke depan. Menurutnya, bila bukti sudah cukup, tidak
perlu ragu untuk menetapkan Budi Arie sebagai tersangka.
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat
hukum Jefry Sorongan yang mendukung aparat penegak hukum untuk menyelidiki
keterlibatan Budi Arie secara tuntas. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum
demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.