Kendari (KASTV) - 2 warga torobulu yang mempertanyakan aktifitas alat berat di sekitaran pemukiman warga torobulu kini resmi di laporkan Polsek dengan perihal laporan pengaduan tentang tindakan penghalangan aktifitas pertambangan.
Tindakan PT Wijaya Inti Nusantara yang menambang di sekitaran Pemukiman dan memotong jalan Umum mendapat Reaksi Penolakan dari beberapa masyarakat di Torobulu.
Di samping karna belum ada sosialiasi masyarakat, di khawatirkan aktifitas penambangan tersebut akan menggangu kehidupan sosial warga desa torobulu, tidak hanya itu suara alat berat dan debu pasti menjadi ancaman bagi kenyamanan dan pernafasan setiap waktu.
Firman Salah satu warga yang di laporkan bingung dengan laporan tersebut, karena sebelumnya telah bersepakat dengan pak Imam manager PT. Wijaya Inti Nusantara untuk melakukan pertemuan. " Saya juga bingung, kenapa saya di laporkan. Padahal saya sudah ketemu pak imam waktu hari kamis, kalau kita mau adakan pertemuan hari Jumat dan telah bersepakat bahwa tidak ada kegiatan penambangan sebelum adanya kesepakatan antara pihak perusahaan dan masyarakat".
Sementara Pak Desa Torobulu sudah memediasi pertemuan di hari Jumat bahkan pak camat juga hadir dan masyarakat antusias hadir, sementara pihak perusahaan tidak ada yang hadir. Dengan alasan tidak bisa hadir.
"Saya sebagai pemerintah desa telah melakukan berbagai cara untuk mempertemukan masyarakat dan pihak perusahaan, tetapi pihak perusahaan tidak ada yang hadir," ucap Kades
Disamping itu Idam, S.P Sebagai Ketua Aliansi Penolakan Tambang di desa Torobulu, mengutuk keras upaya kriminalisasi yang dilakukan oleh pihak perusahaan, apa salahnya warga mempertanyakan aktifitas pertambangan yang dinilai mengganggu, apalagi lokasinya yang memotong Jalan Umum yang tentunya disamping harus ada izin melintas dari instansi terkait, juga harus ada rambu jalan untuk keamanan berkendara.
"Penambangan boleh boleh saja, tetapi harus tetap memperhatikan aspek lingkungan dan jauh dari pemukiman, harusnya pemerintah membuka mata dan turun mengawal ini, kami juga meminta agar pihak kepolisian bersifat netral dan mengedepankan hati nurani agar masyarakat melihat apakah aparat di pihak masyarakat atau penambang yang tidak mempedulikan lingkungan. jika sampai ada masyarkat yang di kriminalisasi akan ada aksi berjilid jilid demi mengawal warga desa yang bersuara," jelasnya
"Saya tegaskan ke pihak perusahaan jangan buat kami berkelahi, bertengkar sesama kami di torobulu yang hari ini sebagai pengawas tambang," tutupnya. Jumat, (22/9/2023)
(Hervin)
