Way Kanan Lampung, Kasuaritv.com (KASTV) - Musim Kemarau masih melanda dibeberapa dereah di Lampung bahkan dibeberapa bagian di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Way Kanan, Akibatnya Petani dan masyarakat mengeluhkan keadaan yang yang semakin diperparah oleh cuaca yang ekstrim akibat fenomena gelombang elnino yang melanda lebih dari lima bulan terakhir, Selasa (26/9/2023).
Dikabarkan akibat kemarau berkepanjangan banyak lahan perkebunan dan hutan terjadi kebakaran, hewan ternak milik masyarakat teracam mati akibat susahnya mencari rumput untuk pakan hewan peliharaan, seperti kambing, sapi dan juga kerbau yang mendominasi peternakan masyarakat di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Seorang warga mengungkapkan kepada wartawan Kasuaritv Lampung untuk mencari pakan ternaknya kerap mengintai bantaran sungai untuk mencari rumput, itupun banyak juga yang sudah kering dan mati.
Sementara para petani dan pekebun juga semakin resah akibat tanaman dan perkebunan milik mereka semakin banyak yang mati akibat kekeringan bahkan ada yang terbakar.
Salah satu warga Kecamatan Negeri Agung menyampaikan keluh kesahnya kepada awak media, masyakat berharap semoga ada perhatian pemerintah kepada masyarakat khususnya para petani dan pekebun juga para peternak, mereka berharap pemerintah dapat memberikan kontribusi atau jalan keluar bagi mereka disaat kemarau berkepanjangan ini.
Petani dan pekebun berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat menyiagakan alat bantu pemadam kebakaran untuk antisipasi guna memadamkan api suatu waktu dibutuhkan, karena telah banyak lahan perkebunan milik warga yang ludes dilalap sijago merah.
Para peternak juga berharap pemerintah melaui dinas terkait dapat memberikan solusi kepada mereka untuk memberikan bantuan pakan hewan ternak jika kemarau semakin berkepanjangan.
Semoga keluh kesah masyarakat ini dapat didengar oleh Pemerintah atau Wakil Rakyat, jangan hanya butuh suara saat akan legeslatif saja namun tidak dapat memberikan kontribusi baik kepada masyarakat disaat membutuhkan uluran tangan pemerintah.
(Reporter : Azys fn)