Muna (KASTV) - Forum Pemerhati Rakyat SULTRA Meminta KEJARI MUNA untuk melakukan Pemeriksaan terhadap Proyek APBN di Lagasa, bersumber dari informasi pemberitaan dibeberapa media online maka FMPR melakukan investigasi dan telah mendapati dugaan Mark up kesenjangan antara rincian anggaran biaya (RAB) dan fakta dilapangan
Menurut Roman, Batu kapur yang terpasang pada proyek APBN di Lagasa merupakan satu bukti bahwa pihak kontraktor mengutamakan untung besar dengan mengesampingkan kualitas pembangunan yang dikerjakan,
"Sangat disayangkan kontraktor PT Alfa Media Adi Jaya tidak memperhatikan kualitas dalam mengerjakan proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 15,5 miliar ini," ucapnya
"Kami menduga telah terjadi indikasi mark up harga satuan barang yang dimana Dalam RAB tertuang batu gunung dan realitas lapangan batu kalur yang harganya tiga kali lipat lebih murah," jelasnya
Dari masalah Diatas Forum Masyarakat Pemerhati Rakyat Sulawesi Tenggara (FMPR-SULTRA) melalui Roman resmi memasukan Aduan di Kejari Muna pada 23 Juni 2023, yang diterima oleh Pidsus Kejari Muna dan berjanji akan menindak lanjuti aduan tersebut.
"Kita harap APH bisa memantau dan mengawasi pekerjaan itu, karena ada indikasi yang bisa menimbulkan kerugian keuangan negara," ucapnya
Penulis: Ali Mutaba
