MUI Lampung Ingatkan Panitia Lampung Fair 2022 Jaga Perasaan Publik

MUI Lampung Ingatkan Panitia Lampung Fair 2022 Jaga Perasaan Publik

Lampung (KASTV) - Semarak pagelaran Lampung Fair 2022 di PKOR Way Halim Lampung, dipenuhi beragam Pameran Pembangunan, budaya, seni, produk dan barang, juga beragam hiburan.


Dalam beragam hiburan yang ditampilkan diajang bergengsi tersebut, Ketua MUI Lampung Prof Mukri yang juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung mengingatkan panitia Lampung Fair untuk menjaga perasaan publik, Pasalnya hiburan yang dipertontonkan Lampung Fair melalui Duo Gobas menciderai norma dan etik masyarakat. (6/11/2022)


Ketua MUI Lampung, Prof Moh Mukri mengatakan silahkan Lampung Fair diisi dengan hiburan penyanyi dengan berjoget, namun ada etika yang harus diperhatikan. mengingat masyarakat Lampung adalah masyarakat menjunjung tinggi norma-norma beragama yang menghargai kesopanan dalam berpakaian. 


“Panitia Lampung Fair jangan seperti ini, boleh menghibur tapi jangan sampai ada etika-etika yang terlanggar dan melampaui batas seperti penyanyi yang sampai terlihat celana dalamnya. Itukan sudah tak senonoh dan berlebihan,” kata Prof Mukri, Minggu (6/11/2022).


Menurutnya, event Lampung Fair harusnya bisa menyajikan hiburan yang sesuai dengan standar berdasarkan kesepatakatan masyarakat. hiburan dalam batas wajar tidak berlebihan. 


“Kita tidak mengharamkan, mungkin dengan penampilan seperti itu ada orang yang terhibur namun kita harus menyadari hiburan tersebut digelar ditengah-tengah masyarakat yang sangat beragam, mungkin ada juga masyarakat yang ke Lampung Fair ingin melihat pameran, tapi ketika melihat sajian seperti itu akan menciderai perasaan masyarakat,” ujarnya. 


Sebelumnya, event Lampung Fair menampilkan Duo Gobas berpakaian seksi bergoyang dengan gerakan yang tidak senonoh, bahkan sampai-sampai (maaf, celana dalam penyanyi) terlihat.


"Saya mendapatkan kiriman video itu, semestinya pada gelaran Lampung Fair yang sajikan  atau dipamerkan ke publik itu hasil positifnya berupa jumlah transaksi dan nilai ekonomi yang tercatat selama beberapa waktu lalu, tunjukkan bahwa ketika dikelola oleh Apindo memang ada perbedaannya dibandingkan dengan tidak dikelola oleh Apindo, bukan justru menampilkan tontonan seperti itu," ujar Pengamat Pembangunan Daerah, Nizwar Affandi.

(Reporter: Zys/dfn)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال