Lumajang (KASTV) - Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertempat di Aula 2 Warung Apung Pondok Asri Sukodono - Anggota Komisi X DPR RI, H.M. Nur Purnamasidi, mengatakan pentingnya merevitalisasi kepemudaan dalam membangun grand desagn kepeloporan pemuda menyongsong Indonesia emas 2045.
Hal ini disampaikannya dalam acara santai bareng awak media usai mengikuti acara Forum Group Discussion (FGD) di Aula 2 Warung Apung Pondok Asri Sukodono, Kabupaten Lumajang Jawa Timur pada Jum'at (21/10/2022).
Gerakan ini merupakan langkah untuk menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya terberdaya sehingga mempunyai arti penting dan sangat diperlukan bagi kehidupan dan lain sebagainya, sebab pada tahun 2045 Indonesia mendaparkan bonus demografi yang melimpah dengan 70% usia produktif.
"Pada tahun 2045 Indonesia tepat 100 tahun kemerdekaan sebagai bangsa yang berdaulat, mandiri secara ekonomi, dan berdaulat secara politik, orientasi dan visi kepemudaan bukan bertumpu pada kompetisi, tetapi meniscayakan sinergi dan kolaborasi semua stakeholder," kata Nur Purnamasidi.
Pada kesempatan itu, Nur Purnamasidi juga menyampaikan betapa pentingnya membangun semangat kewirausahaan dengan mendasari pijakan pemikiran bahwa pemuda Indonesia harus melek sains, menguasai IPTEK tetapi tetap membumi dan tidak terpisah dari akar budaya.
"Ini sejalan dengan amanat dalam UU Kepemudaan guna transformasi yang sitemik dan sustainable/Berkelanjutan sangat penting Grand Desaign Besar kepemudaan Indonesia disertai dengan kajian komprehensif agar terdapat tahapan kebijakan yang adaptif serta protektif," imbuhnya
Selain itu ia juga menegaskan bahwa setiap program atau kegiatan tentu disusun dengan perencanaan yang baik. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga hasil akhir yang ingin didapatkan.
"Proses ini dilakukan tidak lain agar program yang diadakan dapat berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan target yang telah ditentukan," tuturnya lebih lanjut.
Oleh sebab itu pada kondisi ini ia memaknai revitalisasi adalah cara yang dilakukan untuk menghidupkan atau menggiatkan peningkatan kualitas suatu program agar bisa dimanfaatkan dengan sebaik baiknya.
Sementara ditemui terpisah, Puket III STIH Jenderal Sudirman, Dr. M. Agus Syaifullah selaku pihak panitia penyelenggara Forum Group Discussion (FGD) menjelaskan bahwa keikutsertaan ini pihaknya cuma bersifat mengedukasi kepada para mahasiswa.
“STIH Jenderal Sudirman hanya bersifat mengedukasi untuk mengikuti giat FGD ini. Selebihnya, P Purnamasidi yang punya gawe. Berkenaan dengan bagaimana optimalisasi pemuda, peningkatan, pembinaan dan penguatan menjadi bagian yang sangat penting dan perhatian itu semua. Tentu menjadi desaign besar beliau agar nanti langkah pemuda Indonesia bisa terarah,” jelasnya. ( Diana)