Kuantan Tengah (KASTV) - Menjawab statmen Aldo Arianda di salah satu media yang menuduh pergerakan Yang dilakukan pengurus IMKT Pekanbaru untuk kepentingan pribadi, karena telah menuntut oknum anggota DPRD Solehuddin agar segera diperiksa atas dugaan kepemilikan lahan dalam kawasan hutan dan koperasi ilegal, Tio Afrianda Ketua Umum IMKT Pekanbaru mengatakan kepada awak media, biasa itu bang, saya jadi ingat dulu waktu saya semester 4 dosen saya pernah bilang gini Kebijakan politik dan sikap politik itu depengaruhi oleh aktornya jadi kalau Aldo berstatemen seperti itu atas pergerakan IMKT karena kita kritik solehuddin, ya wajar saja, kan aktor nya masih satu kolam.
"Jadi ngak heran lah kita, hukum sebab akibat dalam politik kan ada seperti cerita dibuku Dunia Sopie yang penuh tanda tanya, sekarang tanda tanya itu ada di Aldonya kenapa, dan bagaimana bisa berstatemen seperti itu? Jadi gampanglah menjawabnya. Ujar Tio, yang merupakan mahasiswa Hubungan Internasional FISIP UNRI.
"Lanjut tio mengatakan, Sikap kita jelas, “sikat Mafia lahan” !! Kita minta polda Riau untuk segera periksa Solehuddin atas dugaan kepemilikan kebun dalam kawasan hutan dan koperasi ilegal yang mengelolah kebun dalam kawasan hutan. Karena ini jelas merugikan negara.! Kita menduga ada penyelewengan kekuasaan disini, karena posisi beliau adalah pejabat publik, tapi pejabat negara kok malah ikut merugikan negara? Kalau merugikan negara? Berarti bisa jadi ada indikasi korupsi dong? Kita minta juga untuk ahli hukum, untuk mengkaji masalah ini," ungkap tio dengan nada lantang.
"Jadi seharusnya, Saya berharap aldo bersikap sebagai mahasiswa selain mempertanyakan SK IMKT, juga ikutlah menyuarakan 'Sikat mafia lahan'. Biar sama niat kita untuk negeri ini. Tapi kalau fokusnya kritiknya ke SK IMKT tak masalah juga, lagian IMKT juga milik semua mahasiswa Kuantan Tengah." tutup Tio, yang juga merupakan ketua HMI bidang ekokraf dan kewirausahaan cabang Pekanbaru.
(Rep: Boby)