Gresik ( KASTV ) - Turnamen sepak bola yang diselenggarakan oleh Panitia New Porset di lapangan hijau Tambak, Kabupaten Gresik Jawa Timur berakhir tanpa adanya pertandingan babak final.
Kejadian tersebut menuai banyak protes dari kalangan pecinta sepak bola di Pulau Bawean, khususnya bagi Club Kesebelasan yang ditetapkan masuk ke Grand Final antara PS. Rajawali (Pekalongan) dengan PS. Putra Bahari (Pateken). Hal ini berdasarkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Final Nomor 011/Pan.NewPorsetCup/VII/2022 yang bersifat penting, Rabu (31/8/2022).
Keputusan tersebut pastinya mendapatkan protes dari Club Benteng Baru (Alas Timur) waktu di pertandingan semi final melawan Club Putra Bahari (Pateken) belum sempat selesai karena ada keributan terpaksa dihentikan dan ditunda oleh pihak panitia penyelenggara turnamen sepak bola.
Pihak aparat penegak hukum di wilayah Kecamatan Tambak, dalam hal ini Kapolsek Tambak Iptu Saifuddin melihat belum adanya kejelasan serta kesepakatan antara pihak panitia dengan Club Benteng Baru yang sudah dilakukan pendekatan secara persuasif, maka mencabut ijin pertandingan turnamen sepak bola dan mengundang ke tiga (3) club kesebelasan untuk hadir di pendopo kantor Kecamatan Tambak.
Pertemuan yang digelar dihadiri oleh ketua Panitia Turnamen Marsianto, M. Pd Kapolsek Tambak Iptu Saifuddin, Danramil 0817/18 Tambak Kapten Chb Sunandar, Kasi Trantibum Kecamatan Tambak Umar Juned beserta ke tiga kesebelasan yakni Rajawali Pekalongan (Hariyono), Putra Bahari Pateken (Subairi), Benteng Baru Alas Timur (Suaedi).
Dari hasil pertemuan yang dilaksanakan pada Rabu malam sampai larut, akhirnya muncul berita acara kesepakatan yang ditandatangani oleh ke tiga kesebelasan yang disaksikan oleh pihak keamanan. Hal ini sehubungan dengan kondisi keamanan yang Cause jika dilanjutkan Turnamen sepak bola New Porset Cup 2022.
Pihak panitia beserta pihak keamanan memutuskan bahwa Turnamen sepak bola dihentikan sesuai dengan kewenangan dari pihak keamanan, dengan tidak dilanjutkan Turnamen sepak bola New Porset Cup 2022 maka pihak panitia tidak bisa menentukan juara 1, 2, 3, dan pihak panitia penyelenggara hanya bisa memberikan uang pembinaan kepada ke tiga kesebelasan tersebut.
Atas kejadian ini banyak warga yang mengeluh terkait dengan Freepass yang sudah dibeli kepada pihak panitia seharga Rp.275 Ribu, namun pertandingan sepak bola di grand final tidak jadi digelar.
Salah satu dari 100 orang pemilik kartu freepass yang tidak mau disebutkan identitasnya menambahkan, bahwa pihak panitia turnamen sepak bola new porset cup 2022 terkesan memaksakan pertandingan sebelum masalah yang terjadi belum diselesaikan, serta dengan kejadian ini disinyalir turnamen hanyalah dijadikan ajang bisnis bukan pencarian bibit.
"Karena pertandingan yang tidak bisa dilanjutkan alasannya karena keamanan, bukannya panitia yang tidak tegas dalam menyikapi masalah tersebut," terangnya dengan raut wajah yang kecewa. (Rep: JM)