PURWOREJO (KASTV) - Goes to School yang dilakukan oleh Satpol PP Damkar Purworejo kembali dilaksanakan untuk sosialisasi mencegah Penyakit Menular Seksual (PMS), Aids dan perilaku menyimpang dilakukan diikuti oleh 714 siswa SMAN 7 Purworejo pada Selasa (14/6/2022).
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Damkar Haryono memberikan
penjelasan bahwa semua yang terjaring beberapa waktu lalu diserahkan ke Dinas Kesehatan
untuk dilakukan pemantauan dan pengobatan.
”Sampai saat ini, anak yang terkena razia terkait masalah gay,
belum diketahui hasilnya. Satpol PP hanya memantau dan wewenang selanjutnya di
Dinas Kesehatan Purworejo. Satpol PP Damkar
akan tetap terus melakukan operasi sebagai kewenangan tim penegak Peraturan Daerah,”
jelasnya.
Goes to School Satpol PP sudah dilaporkan ke Sekretaris Daerah
Kabupaten Purworejo, Said Romadhon dan atas arahannya, dari Sekda sudah memerintahkan
kepada Dinas Kesehatan untuk membentuk Tim Pencegahan Penyebaran HIV Aids.
“Akan tetapi sampai saat ini Kasatpol PP sendiri belum
pernah diundang untuk rapat tindak lanjutnya karena semua kewenangan sekarang
sudah menjadi tanggung jawab dinas kesehatan,” jelasnya.
Kegiatan kali ini, Satpol PP menggandeng salah satu Peserta Komunitas
Mafindo, Yani yaitu komunitas atau relawan yang bergerak di literasi
digital,mengedukasi masyarakat tentang apa itu gawai, hoak, serta bagaimana
menggunakan sosial media yang baik dengan sasaran Mafindo.
“Mafindo terdiri dari remaja hingga orang tua, selain relawan
literasi digital juga menjadi fasilitator di dunia parenting, seksualitas dan literasi
lainnya. Misalnya saat ini memberikan penjelasan bahwa kaum gay yang sedang
marak beritanya dipegaruhi juga faktor psikologis dari lingkungan,” jelasnya.
“Beberapa kaum gay
yang pernah mendapatkan pelecehan seksual sehingga ada efek balas dendam
dan faktor tidak adanya perhatian dan kasih sayang dari keluarga. Sehingga kaum
gay mencari perhatian dan kasih sayang diluar. Bukan menjadi rahasia umum, komunitas
kaum gay di Purworejo pun sudah ada,” paparnya.
Kaum gay sendiri bisa dideteksi dari awal karena ketika
bergaul dengan orang lain mereka cenderung menutup diri. “Mereka sudah mendapatkan kepuasan dari
kelompoknya atau komunitas para kaum gay itu sendiri. Banyak tidak mau menatap
mata ketika sedang berinteraksi dengan orang lain,” jelasnya.
Yani berharap untuk kasus kaum gay Purworejo untuk bisa
mendapatkan perhatian khusus dan ada tindak lanjutnya. “Beberapa waktu lalu, kami pernah menghubungi
dinas BKKBN,akan tetapi tanggapan dari BKKBN sendiri mengatakan kalau tugas
mereka banyak, sementara SDM dari BKKBN berjumlah sedikit,” ungkapnya.
Ketua OSIS SMAN 7 Purworejo, Rizal Khrisna mengapresiasi
kegiatan sosialisasi Goes to School yang diadakan oleh Satpol PP Purworejo. “Ini akan berdampak positif untuk seluruh siswa- siswi
sekolah kami, dimana sekarang sedang marak kenakalan remaja dan salah satunya
kasus gay yang melibatkan anak- anak sekolah,” katanya. (EN)