Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya | Jumat, 19 Desember 2025 — Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pemberdayaan UMKM berbasis budaya sekaligus pelestarian budaya Papua saat mengunjungi Rumah Etnik Papua, Kabupaten Sorong.
Dalam kunjungan tersebut, Wamendag Roro menilai UMKM berbasis budaya memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi lokal dan penguatan perdagangan dalam negeri. Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong promosi dan pengembangan UMKM agar produk budaya Papua makin dikenal luas.
“UMKM berbasis budaya perlu terus dipromosikan agar memberi manfaat ekonomi sekaligus menjaga identitas budaya masyarakat Papua,” ujar Wamendag Roro.
Didampingi Wakil Bupati Sorong Ahmad Sutedjo serta jajaran pejabat Kementerian Perdagangan, Wamendag Roro meninjau langsung aktivitas pelestarian budaya di Rumah Etnik Papua, mulai dari rumah adat, pertunjukan seni dan tari daerah, hingga proses pembuatan papeda.
Ia mengapresiasi Rumah Etnik Papua sebagai etalase UMKM berbasis budaya yang mengintegrasikan edukasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Fasilitas seperti museum budaya mini, kuliner khas Papua, toko suvenir, hingga penginapan bernuansa tradisional dinilai mampu mendorong promosi produk lokal secara berkelanjutan.
Sejak berdiri pada 21 Juni 2021, Rumah Etnik Papua telah dikunjungi lebih dari 40 ribu wisatawan domestik dan 2 ribu wisatawan mancanegara, menjadikannya salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Papua Barat Daya.
Sementara itu, Pengawas Rumah Etnik Papua Elvy Lucia menyebut pihaknya masih menghadapi tantangan pembiayaan operasional dan pengadaan lahan. Ia berharap dukungan pemerintah terus diperkuat untuk keberlanjutan UMKM berbasis budaya.
Pantau Harga Bapok di Pasar Warmon
Sebelum kunjungan budaya, Wamendag Roro juga meninjau harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Warmon, Kabupaten Sorong, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hasil pantauan menunjukkan harga bapok relatif stabil dan stok aman, meski beberapa komoditas mengalami fluktuasi terkendali. Harga MINYAKITA dan beras SPHP tercatat sesuai HET.
“Stok aman, harga terkendali. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat jelang HBKN,” tegas Wamendag Roro.
Pedagang Pasar Warmon mengonfirmasi pasokan bapok mencukupi, dengan MINYAKITA dijual Rp15.500/liter dan beras SPHP Rp13.000/kg.
