Jakarta – Situasi di depan Taman
Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis malam, dilaporkan telah
kembali kondusif setelah terjadi bentrokan antara kelompok Mata Elang dan warga
setempat. Kerumunan massa dari kedua kelompok diketahui sudah membubarkan diri
hingga pukul 20.00 WIB, namun aparat keamanan masih bersiaga di lokasi untuk
mengantisipasi kemungkinan serangan susulan, demikian laporan dari Piket
Provost Mako Kalibata, Setrka Ramto, Kamis (11/12/2025).
Menurut Ramto, sejumlah warga
setempat dan petugas dari Polsek Kalibata tetap berada di area depan TMP
Kalibata meski kerumunan massa telah mereda. Pengamanan diperketat setelah
insiden pengeroyokan yang menewaskan dua orang Mata Elang, yang dipicu saat
mereka keluar memberi keterangan kepada warga di lokasi.
Sementara itu, kondisi di depan
RS Budi Asih, Jakarta Timur, juga sudah dapat dilalui kendaraan setelah
sebelumnya sempat diblokir oleh anggota kelompok Mata Elang. Namun rombongan
Mata Elang tersebut masih berkumpul di area rumah sakit, menunggu proses
pemulangan dua rekan mereka yang tewas akibat bentrokan di TMP Kalibata pada
siang hingga sore hari tadi.
Bentrokan awal dipicu ketika dua
orang debt collector atau yang dikenal sebagai Mata Elang tengah menghentikan seorang
pengendara motor di Jalan Raya Kalibata sekitar pukul 15.30 WIB. Aksi itu
kemudian berujung pengeroyokan oleh sekelompok pengguna jalan yang keluar dari
mobil di belakang pengendara motor tersebut. Satu dari dua Mata Elang
dilaporkan meninggal dunia di lokasi, sementara lainnya dalam kondisi kritis.
Insiden itu sempat memicu
kericuhan lanjutan di sekitar lokasi, termasuk perusakan beberapa warung dan
sepeda motor milik warga, yang menurut kepolisian kemungkinan dilakukan oleh
massa pendukung Mata Elang setelah Maghrib. Namun hingga pukul 20.00 WIB,
situasi berhasil dikendalikan oleh aparat keamanan.
Pihak kepolisian dari Polsek
Kalibata dan jajaran keamanan setempat masih melakukan penyisiran dan
pengamanan tambahan untuk mencegah bentrokan lanjutan. Polisi juga tengah
menyelidiki identitas para pelaku pengeroyokan dan motif di balik insiden
tersebut.(*)
