Muna, Sulawesi Tenggara (KASTV) – Menanggapi tudingan rasisme yang sempat beredar, Ridwan Badala akhirnya angkat bicara dengan nada santai namun tegas. Ia menyebut bahwa gaya bicaranya yang kerap disertai tawa bukan bentuk merendahkan siapapun, melainkan sudah menjadi kebiasaan sejak lama.
“Gaya bicara saya sambil tertawa itu memang sudah bawaan dari lahir,” ujar Ridwan sambil tersenyum.
“Orang Muna dengan orang Raha itu apa bedanya? Memang saya bukan orang Muna, tapi saya orang Raha — dan itu bagian dari Muna juga.”
Ridwan menegaskan, dirinya dan banyak teman dari luar Kota Raha sudah terbiasa saling bercanda tanpa ada maksud menyinggung suku atau daerah asal.
“Itu sudah jadi kebiasaan kami bersama teman-teman yang dari luar Raha. Tapi kami semua ini satu — orang Muna. Jadi janganlah hal seperti ini dijadikan isu rasis atau bahan untuk memecah belah suku,” tegasnya.
editor: redaksi
Ridwan berharap masyarakat tidak mudah termakan provokasi. Ia menegaskan bahwa persaudaraan antarwarga Muna jauh lebih penting daripada isu yang hanya menciptakan perpecahan.
> “Kita ini satu darah, satu bahasa, satu Muna. Kalau ada beda pendapat, selesaikan dengan kepala dingin, bukan dengan menggoreng isu rasis,” pungkasnya.