SIDOARJO || Kasuaritv.com - Operasi penyelamatan pascabencana runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, memasuki hari keenam yang penuh perjuangan pada Sabtu (4/10/2025). Di tengah kepedihan mendalam dan upaya identifikasi jenazah yang menantang, semangat tim gabungan tak pernah padam.
Sebanyak 40% material reruntuhan telah berhasil dievakuasi, memberikan harapan di setiap jengkal area pencarian yang kini difokuskan pada titik-titik potensial korban.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kemajuan signifikan dalam pembersihan puing, namun tantangan terbesar kini adalah menemukan 49 korban yang masih hilang dan mempercepat proses identifikasi.
Kepala BNPB, Letjend TNI Suhariyanto, dalam Rapat Koordinasi rutin di Posko Tanggap Darurat, menegaskan komitmen pencarian yang masif.
"Setelah korban terakhir yang ditemukan semalam, kami akan fokus kepada pembersihan secara masif alat berat masuk ke titik yang runtuh sehingga mudah-mudahan per hari ini bisa ditemukan lebih banyak lagi," kata Suhariyanto, menambahkan bahwa tim gabungan telah mengidentifikasi titik-titik yang memungkinkan ada korban.
Data terkini hingga Sabtu pagi menunjukkan peningkatan jumlah korban meninggal yang ditemukan, mencapai 14 orang. Suhariyanto merinci temuan ini Memasuki hari ke-6 sampai pada tadi malam 3/10 telah ditemukan 6 jenazah sehingga jika ditotal dengan kemarin ada 9 jenazah.
Berikut adalah rincian data korban yang memilukan per hari ini:
Solusi paling efektif saat ini adalah melalui tes DNA, yang memerlukan waktu beberapa hari. Selain itu, kondisi jenazah yang sudah tiga hari tertimbun reruntuhan juga mempersulit identifikasi visual yang cepat.
Menyadari adanya dinamika dan kekhawatiran dari keluarga korban terkait lambatnya proses evakuasi, BNPB mengambil langkah strategis yang mengedepankan empati dan ketenangan.
Keluarga kini diputuskan untuk menunggu di RS Bhayangkara, yang disiapkan sebagai tempat yang lebih representatif dengan logistik yang memadai.
Langkah ini bertujuan agar keluarga lebih tenang dan tidak mengganggu area pencarian yang membutuhkan fokus total. Suhariyanto menjelaskan, sehingga ditengah-tengah bencana mereka akan lebih tenang.
Di akhir pernyataannya, BNPB berharap seluruh masyarakat mendukung penuh proses yang telah disepakati dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu prioritas utama tim gabungan di lapangan.
"Mohon dukungannya jangan kami disibukkan dengan hal-hal di luar pencarian pertolongan yang menjadi prioritas," tutup Suhariyanto.
Semoga di hari keenam ini, setiap kibasan debu reruntuhan membawa kabar baik, dan 49 harapan yang tersisa dapat segera berkumpul kembali dengan keluarga tercinta.