Pesawaran, KASTV 20 Oktober 2025 – Kelompok Tani Hutan (KTH) Wono Harjo, Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, mendapat pelatihan pengolahan buah pala menjadi produk permen herbal melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Rekayasa Kehutanan, Institut Teknologi Sumatera (Itera).
Kegiatan ini membuka peluang baru bagi masyarakat desa hutan untuk meningkatkan nilai tambah hasil hutan bukan kayu (HHBK) sekaligus memperkuat ekonomi lokal.
Program PkM Itera Tahun 2025 tersebut diketuai oleh Maeda Wahyuningrum, S.Hut., M.Si., dan dilaksanakan di Balai KTH Wono Harjo. Pelatihan diikuti dengan antusias oleh anggota kelompok tani serta masyarakat sekitar.
Dalam kegiatan ini, peserta dibekali keterampilan mulai dari teknik pengolahan buah pala menjadi permen herbal, cara menjaga kandungan bioaktif alami pala, hingga strategi pengemasan dan pemasaran produk lokal berkelanjutan.
Selain itu, pelatihan juga mengenalkan konsep ekonomi sirkular, di mana limbah hasil olahan pala dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambahan pupuk organik atau produk turunan lainnya.
Ketua pelaksana kegiatan, Maeda Wahyuningrum, menjelaskan bahwa potensi buah pala di wilayah Pesawaran sangat besar untuk dikembangkan menjadi produk unggulan desa hutan.
“Melalui pelatihan ini kami ingin masyarakat mampu mengolah potensi lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi tanpa meninggalkan prinsip kelestarian hutan,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Pesawaran juga membuka ruang kolaborasi dengan perguruan tinggi, komunitas, dan kelompok tani dalam mengembangkan inovasi produk unggulan yang dapat memperkuat ketahanan ekonomi desa.
Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Itera melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2025 (Nomor Kontrak: 1999ag/IT9.2.1/PM.01.01/2025).
Dukungan tersebut memungkinkan pelaksanaan pelatihan aplikatif sekaligus pendampingan lanjutan bagi masyarakat desa hutan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan KTH Wono Harjo dapat tumbuh menjadi kelompok tani hutan yang produktif, inovatif, dan berdaya saing, serta menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Pesawaran. (Red)