Pesawaran, KASTV - Ketidakpuasan warga Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, kian memuncak. Setelah viral karena secara swadaya bahu-membahu memperbaiki jalan desa yang rusak parah bertahun-tahun, kini mereka kembali dibuat kecewa. Pasalnya, janji manis pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran untuk menemui warga pada Rabu (30/7/2025) ternyata tak ditepati.
Menurut keterangan Endang, salah satu warga setempat, dirinya dihubungi oleh pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Inspektorat pada malam sebelumnya. “Yang telepon saya itu tadi malam dari pihak PU, Pak Sanca, dan dari Inspektorat, Pak Asoka. Dari PU menanyakan soal swadaya masyarakat, mereka bilang, ‘Kami harus bagaimana, apa kami harus mengganti?’ Saya jawab, masyarakat Desa Tanjung Agung ini masih banyak jalan yang tidak layak dilalui. Kalau memang mau ganti, lebih baik untuk memperbaiki jalan-jalan lain yang rusak,” ungkap Endang, Rabu (30/7/2025).
Endang menyebut, pihak PU berjanji akan bertemu warga selepas zuhur. Namun janji itu hanya pepesan kosong. “Pak Sanca bilang, ‘Ya sudah kita ketemu ngobrol besok selepas duhur,’ tapi mereka mengingkari. Bahkan kami telepon pun tidak diangkat,” ujarnya dengan nada kesal.
Ancaman Aksi ke Kabupaten
Kekecewaan warga semakin dalam. Endang menegaskan bahwa pihaknya siap menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Kabupaten Pesawaran jika tidak ada langkah konkret dari Pemkab. “Kami tunggu sampai hari Jumat. Bila masih tak ada tindakan, maka kami akan laksanakan aksi di kabupaten bersama masyarakat,” tegasnya.
Sindiran Pedas untuk Kepala Desa dan Bupati
Sementara itu, Anggun Priyadi, warga yang sebelumnya sempat viral di media sosial terkait jalan rusak tersebut, melontarkan kritik tajam terhadap sikap Kepala Desa dan Bupati Pesawaran yang dinilai abai terhadap penderitaan warganya.
“Hati kami perih punya pemimpin di desa dan kabupaten yang tidak peduli pada rakyatnya. Jalan kami rusak parah, Kades Abdul Wasi diam tutup mata. Bupati malah sibuk hambur-hamburkan anggaran perjalanan dinas ke daerah lain bersama seluruh kepala desa se-Pesawaran,” sindir Anggun.
Anggun juga mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran pada kegiatan Capacity Building (CB) atau Studi Tiru Kepala Desa Se-Kabupaten Pesawaran yang digelar di Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
“Itu duit siapa yang digunakan untuk kegiatan CB di Bintan? Kami ingin keterbukaan, Pak!” pungkas Anggun dengan nada kecewa. (Red)