Tujuh Pilar Menuju Kemenangan

Tujuh Pilar Menuju Kemenangan

  


Oleh Imam Shamsi Ali

Salah satu kesalahan pahaman umat dalam memahami agama ini adalah pandangan jika agama Islam itu identik dengan kelemahan, keterbelakangan, kekalahan dan penderitaan. Padahal Islam hadir dengan semangat yang terbalik dari semua itu. Islam itu adalah agama yang mengajarkan kekuatan, kemajuan, kemenangan dan kebahagiaan. 


Saya tidak perlu lagi menyampaikan berbagai ayat maupun hadits yang mendukung pandangan ini. Cukup mengingatkan panggilan “pengabdian” terpenting dalam Islam (sholat) yang disebut “azan”. “Hayya alas sholaah” yang diikuti langsung dengan “hayya alal falaah”. Bagi saya, panggilan azan ini adalah kesimpulan dari semangat keislaman itu sendiri.


Pertanyaan yang terpenting barangkali adalah apa saja langkah-langkah penting dalam upaya mengejar kemenangan itu. Saya akan menyampaikan tujuh hal penting yang saya sarikan dari dua tempat dalam Al-Quran; di Surah Ali Imran ayat 102-110 dan keseluruhan Surah As-Soff.


Satu, pentingnya fondasi spiritual (spiritual foundation).

Baik ayat-ayat di Surah Ali Imran maupun Surah As-Soff keduanya memulai dengan mengingatkan  pentingnya nilai-nilai Samawi. Di Surah Ali Imran diperintahkan “bertakwa dengan ketakwaan yang sesungguhnya”. Sementara Surah As-Soff memulai dengan ungkapan urgensi “mensucikan” (tasbih) Allah SWT. Kedua ekspresi ini (takwa dan tasbih) mengindikasikan pentingnya fondasi spiritual dalam perjuangan menuju kepada kemenangan.


Dua, pentingnya melakukan introspeksi diri (Muhasabah)

Di Surah As-Soff ayat dua Allah mengingatkan betapa dibencinya ketika seseorang atau sekelompok orang (jama’ah) pintar berbicara tapi gagal membuktikan apa yang dibicarakan. Ayat ini sesungguhnya mengingatkan bahwa dalam proses menuju kemenangan kita perlu melakukan introspeksi diri untuk menyadari kekurangan dan kesalahan untuk perbaikan (self correction). Permasalahan-permasalahan yang kita hadapi tidak selamanya disebabkan oleh faktor eksternal. Seringkali karena borok itu ada pada diri umat ini sendiri. 


Tiga, pentingnya persatuan dan kerjasama.

Dalam konsep ajaran Islam ukhuwah (persaudaraan) dan Al-wihdah (persatuan) menjadi kata kunci dari kekuatan dan kemenangan. Baik di surah Ali Imran (wa’tashimuu bihablillah) maupun di Surah As-Soff (yuqaatiluna fii sabiilhi Shoffan). ditekan persatuan dan kebersamaan. Berbagai ayat dan hadith lainnya juga menekankan hal yang sama. Bahkan perpecahan adalah pintu kelemahan dan kegagalan (fatafsyaluu wa tadzhaba riihukum). 


Empat, pentingnya membangun kesadaran kolektif (sosial). 

Dalam bahasa Al-Quran amar ma’ruf dan nahi mungkar menjadi fondasi Kebangkitan umat dan kemenangan itu. Karenanya Surah Ali Imran ayat 104 menekankan itu. Islam adalah agama yang mencakup kehidupan manusia, baik pada tataran personal maupun kolektif. Karenanya membangun kesadaran sosial/kolektif menjadi bagian dasar menuju kebangkitan dan kemenangan. 


Lima, pentingnya memahami tabiat (nature) pertarungan masa kini.

Di Surah As-Soff disebutkan bahwa “ada sebagian orang yang ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka”. Ayat ini menyampaikan bahwa pertarungan terbesar yang terjadi antara kebenaran dan kebatilan masa kini bukan sekedar pertarungan fisik. Tapi yang lebih dahsyat adalah pertarungan imej dan persepsi. Siapa yang memenangkan imej building dia akan memenangkan pertarungan itu. Dan “mulut-mulut” itu harus dikuasai. Mulut-mulut dalam dunia masa kini itulah media, khususnya media massa. Terus Kuasai media, baik media mainstream, atau media sosial.


Enam, hindari pandangan materialis dalam perjuangan.

Di Surah Ali Imran ayat 105-106 Allah menyampaikan keadaan manusia di akhirat kelak. “Ada wajah yang berseri-seri (tabyaddhu) dan ada pula yang hitam kelam”(taswaddu). Penggambaran ini mengingatkan bahwa perjuangan itu harus terbangun di atas orientasi ukhrawi. Pandangan materialis dalam perjuangan akan berakhir gagal dan salah arah. Perpecahan seringkali terjadi dalam perjuangan ketika orientasinya berpusat pada dunia. 


Tujuh, urgensi mengambil bagian dalam perjuangan itu 

Di Surah As-Sof ditekankan jika perjuangan adalah jalan kemenangan dunia-akhirat (tu’minuna billah wa rasulih, wa tijahiduuuna..). Perjuangan dengan segala daya, termasuk harta bahkan jiwa sekalipun, menjadi tuntutan dalam meraih kemenangan itu. Dan hal itu memerlukan keterlibatan penuh semua pihak. Karenanya ajakan menjadi “anshorullah” di tegaskan pada akhir Surah As-Soff ini. 


Akhirnya, jika semua pilar di atas dilalui secara baik, ditopang dengan doa dan terbangun di atas tawakkal, maka harapan dan optimisme jika kemenangan itu pasti adanya. Karena itu memang janji Allah yang tidak akan pernah meleset. InsyaAllah! 


Manhattan, 23 Juni 2025 

*Direktur Jamaica Muslim Center/Presiden Nusantara Foundation

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال