𝗦𝗜𝗗𝗢𝗔𝗥𝗝𝗢 (𝗞𝗔𝗦𝗧𝗩) - Pengerjaan proyek pembangunan Gedung Terpadu Rumah Sakit Sibar baru berjalan beberapa minggu yang lalu, namun pihak Rumah sakit Sibar Kabupaten Sidoarjo Sudah menerima laporan ketidaksesuaian dengan rencana yang disampaikan LSM LASKAR ABABIL.
Temuan itu terungkap saat Awak media melakukan investigasi dilapangan 6/10/2023) untuk melihat progres yang dikerjakan oleh CV RIZKA ABADI sebagai pelaksana.
“Kami lakukan pengecekan sebagai bentuk kontrol dan ikut beperan serta dalam pengawasan agar pekerjaannya ke depan benar–benar
berkualitas,”terang Tim Awak Media.
Dari hasil pantauan di lokasi pekerjaan terdapat beberapa temuan yang perlu ditindaklanjuti oleh pihak kontraktor pelaksana. Misalnya, besi yang digunakan tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) harus memakai besi DP (DELCO PRIMA TS 420) tapi fakta di lapangan memakai Besi Merk IBD TS 280 di mana diduga tidak sesuai spesifikasi di dokumen lelang yang dipersyaratkan.
“Sebenarnya dengan adanya masalah ini di mana besi kontruksi nya tidak sesuai RAB, untuk pekerjaan Pilecape, sloff, dan juga kolom, jelas ini di duga mengurangi mutu pekerjaan pemasangan besi.
Namun, lanjut Awak media ,alangkah baiknya tetap dilanjutkan sesuai RAB, supaya hasilnya benar – benar persis sesuai perencanaan,”Besinya berbeda dengan yang tertera di RAB ,Tapi lagi -lagi ini sangat terlalu bermasalah ,” terangnya.
Pihak Rumah Sakit Sibar untuk ke depan harus serius melakukan pengawasan, Sebab, anggaran proyek yang dibiayai Dana APBD Kab Sidoarjo ini tidak kecil Proyek yang anggaran mencapai 8 milyar .
”Kami ingin pihak kontraktor pelaksana mengerjakan sesuai yang tercantum di kontrak,” harapnya.
Ketua LSM LASKAR ABABIL Kab Sidoarjo menegaskan, Bilamana pemasangan besi kontruksi pembangunan Gedung Terpadu Rumah Sakit Sibar yang diduga tidak sesuai spesifikasi dengan RAB itu Pihak PPkom Rumah Sakit Sibar harus berani “Bongkar” pemasangan Besi kontruksi tersebut,” ujarnya.
“Kalau mengenai besi semuanya itu sesuai (Standart Nasional Indonesia) SNI, tapi yang menjadi persoalan besi yang di gunakan itu bukan lah yang tertera di RAB, secara tidak langsung berdampak dan mengurangi volume pekerjaan,” terang ketua LSM LASKAR ABABIL.
𝗦𝘂𝗺𝗯𝗲𝗿 : 𝗧𝗶𝗺 𝗜𝗻𝘃𝗲𝘀𝘁𝗶𝗴𝗮𝘀𝗶