Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
Sebelum menilai dua beliau diatas, yang dengan Ideologi Islam (karena penulis seorang Muslim) perlu disampaikan :
DENGAN KACA MATA ISLAM :
Secara Aqidah , Ideologi ISLAM pasti berbeda dengan Ideologi KOMUNIS maupun KAPITALIS. Yang jelas Komunis itu secara Aqidah adalah Atheis (anti Tuhan ). Sementara Kapitalis ber Tuhan tapi Liberal, bisa Satu atau Lebih, atau bisa juga seperti Komunis anti Tuhan !
Sementara dalam hal Pengelolaan Negara, Komunis lebih centralistik . Begitu juga dalam ekonomi mengikuti ekonomi komando yang sama rata sama rasa ! Semua komoditas dianggap "Public goods" dibawah komando Pemerintah/Negara.
Sedangkan Kapitalis menganggap semua Komoditas ekonomi merupakan "Commercial goods" yang setiap orang bebas meng "exploitasi" dengan semboyan siapa kuat dia dapat.
Sedangkan Islam secara jelas dan tegas dalam Tauhid adalah "Lailla ha Illalloh, Muhammad Rosululloh !"
Sedangkan dalam pengelolaan ekonomi Islam memisahkan antara "Public goods" yang harus di kuasai/dimiliki/dikelola oleh Negara demi kemakmuran rakyat. Sekaligus mengakui "Commercial goods" yang bisa dimiliki secara private dan dikelola secara komersial oleh perorangan/swasta/badan usaha !
Dari referensi diatas, Bung Karno adalah seorang Pemimpin Indonesia, dengan perjuangan yang panjang bersama Bung Hatta akhirnya menjadi Proklamator ! Namun pasca Proklamasi kemudian "terjebak" ke arah kiri mengikuti aura KOMUNIS alias PKI , politik Islam phobia, membiarkan PKI membantai Ulama dan Santri pra G 30 S/PKI dan akhirnya membubarkan Partai Masyumi. Dan lebih tragis lagi tidak tegas menindak PKI dalam pengkhianatan G 30 S/PKI !
Kemudian lahirlah Pemimpin Nasional berikutnya bernama Jenderal Soeharto. Beliau berhasil menumpas PKI dan menyelamatkan Indonesia pada 1965 dari perpecahan ala Suriah. Dan selanjutnya berhasil secara effektif mempersatukan Indonesia. Tetapi sayang kemudian Pemerintahan beliau terseret ke arah kanan yang ber aura KAPITALIS . Yang diantaranya juga ada riwayat Islam phobia dan terjadi Peristiwa Woyla, Tanjung Priok, Talang Sari dll (karena memaksa Umat Islam mengikuti Azas Tunggal Panca Sila) ,yang "membantai" juga umat Islam seperti ORLA sehingga memakan banyak korban pejuang Islam. Selanjutnya dalam pembangunan Nasional mengandalkan mahzab "Mafia Bakerly" yang dipimpin oleh Prof. Wijoyo Nitisastro. Yang pada ujung kepemimpinan beliau terjebak dalam LOI (Letter Of Intent ) yang mayoritas mendominasi masalah perbankan. Tetapi mendikte juga ke BUMN Strategis seperti PLN yang akhirnya "babak belur" seperti saat ini. Karena "grand design" hancurnya PLN yaitu rencana Privatisasi di rencanakan oleh kekuatan KAPITALIS (WB,ADB,IMF) dengan PSRP nya. Sedang pelaksanaan Privatisasi PLN berjalan secara effektip di Rezim KOMUNIS seperti saat ini. Sehingga pelaksana Privatisasi PLN pun dari Negara KOMUNIS seperti Senhua, Huadian, Chengda, Harbin, CNEEC dst.
KESIMPULAN :
Indonesia lepas dari mulut "Harimau" (KOMUNIS) masuk ke mulut "Buaya" (KAPITALIS). Dan saat ini justeru menjadi "bancakan" KOMUNIS dan KAPITALIS ! Karena dibawah Rezim KOMUNIS berkedok KAPITALIS !!
INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJIUUNN !!
JAKARTA, 18 JANUARI 2023.
