Koordinator INVEST.
Kalau saat awal menjabat Presiden, Jokowi menyerukan "adagium" REVOLUSI MENTAL, sedang kelanjutannya hanya aktif berhutang ke LN, mengundang Investor Asing, mengundang TKA China, bikin ini, bikin itu yang meskipun bernilai trilyunan rupiah tetapi tidak mengandung nilai "kreatifitas" dan "daya cipta" bagi rakyatnya, terus target Revolusi Mental itu apa ? Apa agar rakyat semakin bertaqwa seperti khotbah Jum'at itu ? Atau mendorong semangat rakyat agar memiliki daya cipta yang tinggi sehingga menjadi negara moderen seperti Jepang, Korea Selatan dll ?
Tapi kalau dalam pendidikan mental rakyat paling banter hanya di "pameri" aksi bagi2 amplop, bagi2 bingkisan yang diliput televisi, koran, medsos dan sejenisnya, terus apa maknanya ? Apa targetnya ? Karena yang dapat amplop tidak sampai seratus kepala. Sementara ratusan juta rakyat yang lain cuma kebagian "mlongo dan ngaplo" terbengong bengong Kepala Negaranya bagi2 amplop lewat televisi ? Dan setelah itu para Pengamat "bayaran" mengulas lewat media bahwa sang Pemimpin murah hati, bijaksana, perhatian dengan rakyat miskin ?
Sekali lagi sebagai rakyat bertanya, apa maksud Revolusi Mental itu ? Kok lantas "menguap" tidak jelas implementasi nya ?
MAGELANG, 23 DESEMBER 2022.