Jakarta (KASTV) - Pemilu bagi sebagian orang merupakan jalan menuju demokrasi. Demokrasi yang difahami yaitu ‘Demos’ dan ‘Kratos’ yang memiliki arti kekuasaan atau kedaulatan rakyat. itu mestinya,” kata Jhoni Sujarman aktivis’98 pada acara diskusi publik yang diselenggarakan Jaringan Aktivis Prodem dengan tema “Pemilu 2024 di Simpang Jalan, Pembaharuan Demokrasi Atau Perebutan Kekuasaan”, Jakarta (21/11/2022).
“Saya pesimis dengan pemilu karena pemilu ini hanya jalan sebagai pintu masuk para oligarki, untuk mencengkram kekuasaan. Pemilu itu bagai arisan oligarki, orang-orang kaya”, imbuhnya
Lebih lanjut apakah rakyat mendapat manfaat dari keadaan demokrasi yang harusnya rakyat berdaulat? Jika tidak ada manfaatnya bagi rakyat maka itu hanya ilusi belaka.
“Lalu, apakah kita harus menempuh jalan seperti pemilu yang katanya demokratis ?”.
Pemilu hanya perkumpulan orang-orang kaya, menyokong orang-orang kaya. Maka pemilu tidak akan menyelesaikan masalah. Orang-orang kaya ini yang membuat Undang-undang, membuat peraturan dan lain-lainnya dan apa yang mereka buat untuk mendukung kepentingan mereka sendiri,”jelas Johni.
Jadi, lanjut Aktivis’98 ini mengatakan bahwa bisa dipastikan hasilnya bahwa pemerintahan yang akan terbentuk setelah pemilu nanti tidak akan mampu untuk memajukan penghidupan rakyat, tetapi memajukan penghidupan mereka, kelompok para kapitalis.
“Kembali kepada kaum pergerakan, mau memuluskankan jalan ini atau tidak,” tutupnya. (Sumber: jakartasatu.com)