Way Kanan (KASTV) - Dalam rangka meperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada Tanggal 22 Oktober 2022, sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) Menggelar Hatamiil Qur'an (membaca Al Qur'an hingga hatam-red) dalam satu majelis pada hari sabtu malam dimulai pukul 19:30 hingga 22:15 WIB. Sabtu, (22/10/2022)
"Acara ini digelar berkat kerja sama sejumlah Ormas yang terdiri dari Nahdatul Ulama (NU), jamaah Muhammadiyah, Remaja Islam Masjid (RISMA), Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Organisasi Kepemudaan" Jelas Ketua Panpel (Panitia Pelaksana) acara Hatamil Qur'an Bpk Nasronsyah.
"Pengajian ini digelar dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional, dan kedepan acara hatamiil Qur'an ini rencananya akan digelar rutin setiap satu bulan sekali." lanjutnya.
"Diharapkan dengan acara pengajian Al Qur'an secara rutin seperti ini dapat memupuk dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita semua," tutur ketua panpel dalam sambutannya.
Sementara dalam acara Hatamiil Qur'an ini dihadiri juga oleh Kepala KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan, Ustd. Ramadhan, S.pd.I. dalam acara tersebut Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh Jamaah pengajian Hatamiil Qur'an yang pada kesempatan ini di gelar di Kampung Sunsang Kecamatan Negeri Agung Kabupaten Way Kanan.
"Kita bersyukur dengan digalakkannya acara-acara pengajian dan pembacaan kitab suci Al Qur'an, hal seperti ini akan mengedukasi masyarakat khususnya kaumuslimin dan muslimat, agar tetep memperkokoh rasa keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT," ujarnya.
"Kegiatan pengajian kitab suci Al Qur'an terkhusus bagi generasi muda harus selalu diadakan agar dapat memberikan bekal iman kepada kaum muda apa lagi dalam kehidupan dan zaman modernisasi seperti saat ini, jika seorang pemuda kuat keimanannya niscaya dia dapat membentengi diri secara maksimal dari penyimpangan dan perbuatan Dosa." pungkas Ramadhan.
Sementara kehadiran Dewan Pengurus Ranting Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Kecamatan Negeri Agung Bapak DAFI'AN, ST menyampaikan rasa kagumnya kepada sejumlah remaja yang tegabung dalam RISMA, yang rata-rata usianya mereka masih berumur 12 hingga 15 tahun namun sudah lancar dalam membaca Al Qur'an hingga hatam.
"Generasi-generasi muda ini mesti harus selalu kita bina agar mereka lebih menguasai ilmu agama sebagai generasi penerus umat Islam." tutupnya.
Reporter: Azys/fn