Pimpinan demonstrasi Yusmina Naria Giawa menjelaskan tujuan kedatangan mereka bertemu dengan pengurus SPSI untuk menanyakan kepastian gaji mereka.
"Hasil pekerjaan bulan Mei, yang seharusnya dibayarkan pada 25 Juni 2022, Namun sampai saat ini, gaji tersebut belum dibayarkan oleh pihak Perusahaan PT. Tri Bakti Sarimas," jelasnya.
"Iuran BPJS Yang terpotong dari gaji mereka sejak tahun 2020- 2022, belum dibayarkan oleh perusahaan ke pihak BPJS, sehingga karyawan yang sudah memundurkan diri, belum bisa dicairkan oleh BPJS. Dalam kehadiran beberapa karyawan hari ini di depan kantor SPSI, tidak ada kepastian yang jelas kapan gajian tersebut dibayarkan, sesuai dengan yang disampaikan oleh perwakilan SPSI Anggiat Sahat Silitonga kepada kami," katanya.
"Apabila gaji kami tidak dibayarkan, maka kami segera mendatangi Kantor Disnaker secara beramai-ramai untuk menyampaikan masalah gaji kami yang belum dibayarkan sampai sekarang, Termasuk melaporkan iuran BPJS kami yang sampai saat ini belum disetor oleh PT. TBS ke pihak BPJS. Sampai saat ini dan meminta kepada Kemenkumham dan Menteri Ketenagakerjaan untuk mencabut izin PT. Tri Bakti Sarimas, "tutupnya. (Rep.YOSEF.TL)