Asahan ( KASTV ) - Maraknya pungutan liar yang terjadi di areal dermaga dan pelabuhan Bagan Asahan oknum mengatasnamakan pemerintah, diduga dilakukan oleh preman- preman di wilayah setempat setmpat. Salah satu pengunjung yang tidak mau disebutkan berinisial (RJ) saat di wawancarai awak media mengatakan. "Saya selaku pengunjung sangat kecewa dengan perlakuan oknum pemuda setempat. Kekecewaan saya bukan pada jumlah pembayaran, tapi tidak adanya kupon," katannya di sekitar Pelabuhan Asahan Jumat (15/7/2022).
"Masuk yang sah dari pemerintah setempat, saya masuk bayar Rp 80,000/orang, kali 100 orang/hari dikali setahun sudah berapa besar PAD,hanya kan perlu kejelasan dan bukti dari pemerintah setempat, bahwa memang ada patokan, atau pemerintah kerja sama dengan preman, untuk mendapatkan keuntungan dari pengnjung..?" ucapnya dengan bertanya.
"Saya berharap penegak hukum datang meyelesaikan persoalan ini, jangan dipelihara membuat warga bermalas melasan kalau dibiarkan," singkatnya
Ibu Rima (nama samaran ) saya yang berjualan disini resah dengan perlakuan para premanisme, akibat dari perlakuan mereka pengunjung berkurang ditempat ini, jualan kami jarang laku, dengan adany kutipan kutipan liar yang meresahkan warga, kami berharap pihak kepolisian turun tangan, karna kami anggap APH setempat pura pura tidak melihat hal ini terjadi," tutupnya.