Viral Donasi UEA Rp834 Miliar, Nama Luhut Disebut Penerima Anggaran, Warganet Bereaksi Keras

Viral Donasi UEA Rp834 Miliar, Nama Luhut Disebut Penerima Anggaran, Warganet Bereaksi Keras


Jakarta (KASTV) – Isu dugaan donasi sebesar 50 juta dolar AS atau setara Rp834 miliar dari Uni Emirat Arab (UEA) kembali memicu kegaduhan publik setelah sebuah video viral di media sosial mempertanyakan alur penerimaan dan pengelolaan dana tersebut. Dalam video yang beredar luas di Facebook Reels, nama Luhut Binsar Pandjaitan disebut sebagai pihak yang menerima dana tersebut, sehingga memancing gelombang reaksi keras dari warganet.

Viralnya video itu turut diperkuat oleh ribuan komentar warga yang mempertanyakan transparansi, bahkan melontarkan tudingan tajam terhadap pejabat negara. Sejumlah komentar bernada kritis memenuhi kolom diskusi.

Akun Ke Lora Ye Ye menuliskan, “Luhut malu ketahuan mau pindah ke luar negeri takut dirampas aset dan diadili.”

Sementara akun Lembaga Wati Pangaribuan berkomentar, “UEA salah orang rupanya… maling kok dikasih duit.”

Komentar lain datang dari akun Fibi yang menyinggung soal kekayaan pejabat, “Itu bagian dari kekayaan Luhut yang totalnya mencapai 247 triliun… ada dana sumbangan juga yang ada di rekening pribadinya.”

Pernyataan tersebut langsung memicu perdebatan panas antarwarganet.

Tak kalah keras, akun Kurdi Wijaya menulis, “Pastinya masuk kantong Pak Menkeu, disangkanya gak akan kebongkar. Sepandai-pandainya bangkai disembunyikan pasti akan kecium baunya.”

Sedangkan akun Fatimah Hanum menyindir, “Opung gak kenyang-kenyang ya dengan kekayaan yang ada. Duit mungkin cukup untuk ngubur tujuh turunannya.”

Komentar lain juga menyinggung keberanian Menteri Keuangan, dengan akun Malik Bintang Jasa menulis, “Menkeu Purbaya, beraninya opung terima uang donasi seperti ini?”

Deretan komentar tersebut mencerminkan kemarahan dan kecurigaan publik terhadap pengelolaan dana hibah asing yang nilainya sangat besar. Warganet menuntut adanya penjelasan resmi dan transparansi, khususnya terkait apakah dana tersebut masuk ke kas negara, melalui mekanisme APBN, atau dikelola oleh lembaga tertentu.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada klarifikasi resmi dari Luhut Binsar Pandjaitan maupun pemerintah terkait kebenaran narasi penerimaan dana donasi UEA tersebut. Redaksi menegaskan bahwa seluruh tudingan dalam kolom komentar merupakan pendapat warganet dan belum dapat diverifikasi kebenarannya.

Pengamat kebijakan publik menilai, klarifikasi terbuka sangat penting guna meredam spekulasi liar dan menjaga kepercayaan publik, terutama dalam isu sensitif yang menyangkut dana hibah luar negeri dan integritas pejabat negara.

Sumber: FB

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال