SIDOARJO || KASTV -Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmennya terhadap inklusivitas dan pemberdayaan perempuan dengan menggelar peringatan Hari Ibu ke-97 tahun 2025 dan Hari Disabilitas Internasional secara bersamaan. Acara yang dimajukan dari tanggal nasional ini dilaksanakan di Pendopo Delta Wibawa pada Rabu, 3 Desember 2025.
Di bawah kepemimpinan Hj. Sriatun Subandi, acara ini mengangkat tema nasional yang ambisius, yaitu "Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045."
Peringatan Hari Ibu yang lazimnya diperingati setiap 22 Desember, sengaja digelar lebih awal dan dipadukan dengan Hari Disabilitas Internasional. Langkah ini merupakan penegasan TP PKK Sidoarjo untuk mewujudkan kesetaraan dan inklusivitas bagi seluruh perempuan, termasuk penyandang disabilitas.
Acara meriah namun khidmat ini dihadiri oleh jajaran pengurus TP PKK Kabupaten, para ketua dan penggerak PKK se-Kecamatan Sidoarjo, perwakilan organisasi perempuan Sidoarjo, serta anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Sidoarjo. Kehadiran Direktur Utama RSUD Notopuro, Atok Irawan, sebagai narasumber menambah bobot diskusi dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Hj. Sriatun Subandi, menegaskan bahwa Hari Ibu jauh melampaui sekadar seremoni tahunan.
Ia menekankan bahwa semangat perjuangan tersebut harus terus dilanjutkan oleh perempuan masa kini melalui karya nyata dan upaya pemberdayaan diri. Hj. Sriatun juga menyoroti peran strategis perempuan dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045, di tengah tantangan zaman yang kian kompleks.
“Semoga kita, para perempuan, dapat menjadi sosok ibu yang tidak hanya penuh kasih tetapi juga mampu menghadirkan inspirasi, inovasi, dan keteladanan bagi anak-anak kita,” tambahnya, memberikan penekanan pada peran ganda ibu sebagai pendidik utama dan agen perubahan.
Melalui kegiatan ini, TP PKK Kabupaten Sidoarjo kembali meneguhkan komitmennya untuk:
-Berpartisipasi aktif dalam program-program pemberdayaan perempuan.
-Meningkatkan kapasitas dan ketahanan keluarga.
-Memperkuat peran ibu sebagai poros pendidikan utama dalam rumah tangga.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat bagi seluruh perempuan di Sidoarjo untuk terus berdaya, berkarya, dan menjadi motor penggerak demi terwujudnya visi Indonesia Emas 2045.


