Tanggamus, KASTV — Sudah empat pekan berturut-turut masyarakat Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, menggelar kegiatan gotong royong secara swadaya untuk memperbaiki jalan desa yang rusak parah.
Jalan utama yang menjadi penghubung antarpedukuhan itu kini kondisinya sangat memprihatinkan - berlubang, licin, berlumpur, dan sering tergenang air hingga menyerupai kolam ikan.
Warga dari empat pedukuhan, yakni Sukajadi, Sabar Menanti, Sukadamai, dan Tanjung Iman, kompak bahu-membahu menimbun jalan rusak menggunakan batu sungai yang mereka angkut sendiri dari sekitar pedukuhan. Semua dilakukan secara manual, dengan alat sederhana seperti pacul, karung, dan kendaraan pribadi.
Menurut warga, jalan tersebut memiliki peran vital bagi aktivitas sehari-hari masyarakat. Jalur ini menjadi akses utama menuju pasar, sekolah (SD, SMP, hingga SMA), serta kebun dan ladang para petani. Karena itulah, warga berinisiatif memperbaikinya tanpa menunggu bantuan dari pemerintah desa.
Namun, di tengah semangat gotong royong tersebut, warga mengeluhkan tidak adanya kehadiran Lurah Pekon Umbar dalam kegiatan perbaikan jalan itu.
“Sudah empat kali kami gotong royong, tapi lurah tidak pernah hadir atau meninjau kondisi jalan kami,” ujar salah satu warga setempat kepada awak media melalui chat WA, Rabu (5/11/2025).
Warga juga mempertanyakan penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan drainase.
“Kami tidak tahu dana desa digunakan untuk apa. Padahal jalan dan jembatan di sini belum pernah diperbaiki,” tambahnya.
Masyarakat berharap pemerintah pekon dan pihak berwenang segera memberikan perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur di Pekon Umbar. Mereka juga berharap pemimpin desa lebih aktif hadir di tengah masyarakat dan turut merasakan kesulitan warganya.
“Kami seperti anak kucing kehilangan induk. Tidak ada perhatian sama sekali,” keluh warga dengan nada kecewa.
Meski tanpa dukungan pemerintah desa, semangat gotong royong warga Pekon Umbar tetap menyala - menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan kerja sama antarwarga masih hidup kuat di tengah keterbatasan. (Tim)