Aceh Singkil, KASTV – Selasa, 25 November 2025
Pembuatan parit di area perkebunan kelapa sawit PT Socfindo Kebun Lae Butar, Afdeling I Blok 45, Kabupaten Aceh Singkil, menjadi sorotan masyarakat setelah muncul pemberitaan yang menyebut parit berada terlalu dekat dengan bangunan sekolah.
Sejumlah pihak menilai pengorekan parit berjarak sekitar satu meter dari bangunan, sehingga dinilai membahayakan lingkungan sekolah.
Namun, informasi tersebut dibantah oleh Riyanto, Asisten Kebun PT Socfindo. Kepada kasuaritv.com, ia menegaskan bahwa jarak parit yang dibuat telah memenuhi ketentuan dan tidak seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Parit tersebut berjarak tiga meter dari bangunan sekolah, sesuai kondisi di lapangan. Tidak benar bila jaraknya hanya satu meter,” tegas Riyanto. “Parit yang lama juga sudah digeser sejauh tiga meter dari pagar sekolah.”
Riyanto menambahkan, proses pengukuran serta pembuatan parit turut disaksikan oleh pihak sekolah dan Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Gunung Meriah. Sementara itu, parit yang sebelumnya berada di bagian belakang bangunan Sekolah Dasar (SD) telah ditimbun kembali dan titiknya pun digeser oleh pihak perusahaan.
Lebar parit disebut berukuran dua meter dengan kedalaman dua meter, serta memiliki jarak aman tiga meter dari bangunan pendidikan tersebut.
“Awalnya parit kebun dibuat terlebih dahulu, kemudian berdiri bangunan pagar sekolah. Atas inisiatif perusahaan, parit akhirnya digeser tiga meter agar lebih aman,” jelasnya.
Riyanto menyayangkan adanya pemberitaan dari salah satu media online yang dinilainya tidak sesuai fakta di lapangan.
“Seharusnya jurnalis menyampaikan informasi yang benar agar tidak menimbulkan persepsi negatif terhadap pihak yang diberitakan,” tutupnya. (PT)