Mendagri Tito Karnavian: ASN Tangguh Adalah Penentu Ketahanan Negara, Sejajar dengan Militer dan Intelijen

Mendagri Tito Karnavian: ASN Tangguh Adalah Penentu Ketahanan Negara, Sejajar dengan Militer dan Intelijen

JAKARTA || KASTV – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara tegas menempatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tangguh dan efektif sebagai salah satu dari tiga pilar utama yang menentukan ketahanan dan keberlangsungan suatu negara. Penegasan ini disampaikan Mendagri saat melantik 186 Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) di Jakarta.

​Mendagri mengutip tokoh Amerika Serikat, Ray Dalio, yang mengulas mengapa beberapa kekaisaran, seperti Ottoman, Romawi, dan Mongolia, mampu bertahan lebih dari 300 tahun. Ia menyimpulkan bahwa terdapat tiga elemen penting yang mutlak dimiliki oleh negara tangguh.

​Tito Karnavian menyebutkan bahwa ASN merupakan elemen ketiga yang sama pentingnya dengan dua elemen pertahanan keamanan:

-​Militer yang kuat Untuk menjaga kedaulatan dari ancaman luar negeri.

-​Intelijen dan Kepolisian yang tangguh Untuk memelihara stabilitas keamanan dalam negeri.

-​ASN yang mampu menjalankan administrasi pemerintahan: Secara efektif dan efisien.

​Menurut Mendagri, peran ASN adalah mewujudkan clear government (pemerintahan yang jelas) dan clean government (pemerintahan yang bersih).

“Yang tidak memiliki komponen itu, militernya tidak kuat, diserang oleh negara lain, tidak akan bertahan,” tegas Mendagri, menyoroti bahwa kegagalan dalam tata kelola ASN sama fatalnya dengan kelemahan militer.

​Sebanyak 186 PNS baru, yang berasal dari lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), dan formasi umum, resmi bergabung dengan Kemendagri dan BNPP.

​Mendagri mengingatkan bahwa mereka bergabung dengan Kemendagri yang merupakan poros pemerintahan di negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Tugas Kemendagri mencakup pembinaan 38 gubernur, 98 wali kota, dan 416 bupati, serta melayani 285 juta penduduk.

​Sementara itu, BNPP memiliki peran vital mengawasi wilayah perbatasan Indonesia, yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia.

“Semua ilmu yang telah diterima, baik di IPDN, kemudian di Sekolah Tinggi Intelijen Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, saya minta betul-betul bisa diterapkan. Inilah pengabdian awal memasuki dunia baru bagi adik-adik semua,” kata Tito Karnavian.

​Menutup amanatnya, Mendagri berpesan bahwa menjadi ASN adalah kebanggaan yang didapat melalui seleksi kompetitif. Mengutip pepatah, “Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah,” ia meminta para PNS baru memulai langkah pengabdian puluhan tahun ke depan dengan kinerja terbaik.

​Pada kesempatan yang sama, Mendagri juga memberikan penghargaan berupa laptop kepada 15 pegawai bidang pengarsipan. Penghargaan ini diberikan atas jasa luar biasa mereka dalam membantu penyelesaian sengketa berbasis dokumen, menunjukkan pentingnya administrasi yang rapi.

​Mendagri memberikan contoh konkret: “Kita membuktikan dalam kasus empat pulau di Aceh, tanpa ditemukan saat itu dokumen yang sangat penting, yang sudah tersimpan semenjak tahun 1992, mungkin persoalan empat pulau itu agak sulit untuk diselesaikan.”

​Arsip yang ditemukan setelah 33 tahun tersimpan rapi tersebut membuktikan bahwa kerapian administrasi dan arsip adalah kunci dalam menjaga kedaulatan hukum negara.(*)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال