Jambi (KASTV) - Sebuah kisah tragis yang membuat dada sesak. Seorang dosen, Erni Yuniati, sosok yang dikenal lembut, rendah hati, dan penuh pengabdian untuk para mahasiswanya di Jambi, ditemukan telah tiada di rumahnya sendiri.
Ia bukan sekadar pengajar — ia teladan yang hadir dengan senyum, sabar menjelaskan, dan selalu memberi ruang bagi setiap orang untuk merasa dihargai.
Namun takdir benar-benar menusuk tajam. Nyawa beliau direnggut dengan cara yang tak manusiawi.
Yang lebih menyakitkan, pelaku ternyata adalah seorang oknum polisi, Bripda Waldi — seseorang yang idealnya menjadi pagar pelindung bagi masyarakat.
Ketika pelindung berubah menjadi ancaman, rasa percaya itu runtuh, dan luka itu terasa bersama, bukan hanya milik keluarga almarhumah.
Kita kehilangan, bukan hanya satu sosok pendidik, tapi juga sepotong kepercayaan pada rasa aman di sekitar kita.
Semoga hukum ditegakkan seadil-adilnya, tanpa alasan, tanpa perlindungan jabatan, tanpa pengecualian.
Semoga almarhumah dibukakan pintu terbaik di sisi Allah SWT. Dan semoga ini menjadi seruan keras bagi kita semua: bahwa kekerasan terhadap perempuan bukan sekadar kasus — tapi masalah kemanusiaan yang harus dihentikan. Dari siapa pun. Kepada siapa pun.
💐 Selamat jalan, Bu Erni. Ilmu dan kebaikanmu tetap tinggal, bersama orang-orang yang pernah kau sentuh hatinya.
Editor: redaksi
