Aceh Singkil, KASTV — 22 Oktober 2025. Jalan penghubung antara Kecamatan Suro Makmur, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kecamatan Sipagindar, Sumatera Utara, mengalami kerusakan parah. Warga menduga, kerusakan tersebut disebabkan oleh lalu lintas mobil pengangkut material proyek pembangunan jalan yang dikerjakan oleh PT Karya Murni Sumut di wilayah perbatasan Aceh Singkil–Sumut, tepatnya di Desa Napatalun Perlambuken.
Masyarakat pengguna jalan mengaku sangat mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak berat, terutama di jalur dari Desa Keras menuju Sipagindar.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, proyek pembangunan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama namun tak kunjung selesai. Bahkan, menurutnya, masa kerja proyek diduga telah melewati batas waktu, tetapi aktivitas di lapangan masih terus berlangsung.
“Kami heran, jalan pengaspalan di Desa Napatalun Perlambuken yang baru beberapa bulan selesai kini sudah mulai mengelupas. Aspalnya juga terlihat sangat tipis,” ujarnya.
Warga juga menyoroti kualitas pengerjaan proyek tersebut. Dari sisi jalan yang terkelupas, tampak lapisan aspal tidak menggunakan batu split (BS) sebagaimana mestinya, melainkan hanya pasir dan sirtu yang ditimpa aspal.
“Kalau benar seperti itu, jelas ini merugikan negara. Manfaatnya pun kurang dirasakan masyarakat. Kami menduga ada manipulasi bahan material dalam proyek tersebut,” tambahnya.
“Apalagi jalan ini sebenarnya tidak sering dilalui kendaraan berat, kebanyakan hanya sepeda motor. Kalau mobil berat seperti colt diesel lewat terus, mungkin hanya sebulan sudah habis aspalnya.”
Masyarakat pengguna jalan berharap agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara segera turun ke lapangan untuk mengecek langsung kualitas pembangunan jalan di Kecamatan Sipagindar.
Selain itu, warga juga meminta Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil memperhatikan kondisi jalan dari Desa Keras hingga perbatasan Sumut.
“Warga setempat kesulitan mengangkut hasil pertanian, terutama sawit, karena kondisi jalan yang rusak parah. Padahal kerusakan ini bukan sepenuhnya karena warga, melainkan akibat dilalui mobil bermuatan berat dari proyek Sumut,” keluh salah satu pengguna jalan.
Masyarakat lintas dua kecamatan, Sipagindar dan Suro Makmur, berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur tersebut agar aktivitas ekonomi warga dapat kembali lancar. (PT)