
Jembatan yang ambruk sekitar dua minggu lalu itu telah menghambat mobilitas warga dan distribusi hasil tambak. Menyadari dampaknya yang krusial, Wabup Mimik Idayana didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, Camat Sedati, dan Kepala Desa Tambak Cemandi, meninjau langsung kondisi kerusakan.
Di hadapan warga setempat, Hj. Mimik Idayana menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo untuk segera mengatasi masalah ini. Ia menyatakan pembangunan kembali jembatan tersebut adalah prioritas utama yang tidak akan ditunda.
"Kami tidak akan menunda, karena jembatan ini adalah urat nadi perekonomian masyarakat sekitar. Segera kita akan lakukan koordinasi intensif dengan Dinas PUBM untuk memulai pembangunan secepatnya," tegas Wabup Mimik.
Wabup berharap, pembangunan jembatan yang lebih representatif ini dapat memulihkan roda ekonomi masyarakat, khususnya para petani tambak, agar aktivitas distribusi dan pergerakan dapat kembali normal dan lancar.
Kepala Dinas PUBM SDA Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, memberikan jaminan bahwa proses pembangunan akan segera dimulai pada bulan Oktober ini juga. Langkah cepat ini diiringi dengan alokasi anggaran yang memadai.
"Kami telah menyiapkan anggaran dari APBD sebesar Rp 1,6 Miliar untuk proyek pembenahan jembatan yang putus ini," jelas Dwi Eko Saptono.
Tidak hanya membangun ulang, Dwi Eko Saptono merinci bahwa jembatan baru akan ditingkatkan spesifikasinya untuk jangka panjang. Jembatan yang semula memiliki lebar 4 meter akan diperlebar menjadi 5 meter, dengan panjang total 10 meter.
"Konstruksinya akan kita buat lebih kokoh agar dapat bertahan dalam jangka panjang," pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menargetkan proyek pembangunan jembatan ini dapat selesai dengan cepat demi memastikan aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal tanpa hambatan.(*)